Jorji Janji Lakukan Evaluasi
SEBELUM Indonesia memutuskan mundur dari perhelatan Thomas & Uber Cup 2020, skuad putri yang disiapkan tampil di ajang tersebut baru saja menuntaskan perhalatan PBSI Uber Cup Simulation 2020. Pada pertandingan terakhir kemarin, Garuda mengalahkan Banteng dengan skor 1-4. Dengan hasil tersebut, Garuda menjadi jawara PBSI Uber Cup Simulation 2020.
Tampil sebagai penentu, Jesita/Lanny mengaku puas. ”Kami nggak banyak mengikuti pola lawan yang bagus di permainan depannya. Jadi, kami yang lebih banyak menyerang,” kata Jesita.
Poin pertama berhasil disumbangkan Gregoria Mariska Tunjung. Jorji (sapaan akrab Gregoria Mariska Tunjung) mengalahkan Ruselli Hartawan
21-13, 18-21, 17-21. Pertarungan kedunya berlangsung lebih dari satu jam. Jorji memang tampil lebih agresif. Terutama pada akhir pertandingan. ”Pada game kedua saya lebih tahu permainan lawan seperti apa. Tadi kami sama-sama ulet dan berusaha nggak melakukan kesalahan karena kami tahu cari poin itu susah,” kata Jorji
seperti dikutip dari rilis PBSI.
Satu-satunya kekalahan Jorji adalah saat melawan Putri Kusuma Wardani pada Kamis (10/9). Dari hasil itu, Jorji membuat evaluasi agar dirinya bisa tampil lebih baik.
Secara keseluruhan, Jorji memang belum puas. ”Dalam pertandingan saya merasa masih terlalu mudah memberi kemenangan
untuk lawan. Saya merasa errornya masih banyak dan daya tahan tubuh di lapangan harus ditingkatkan lagi,” ujar Jorji.
Pelatih Garuda Minarti Timur mengatakan, kekuatan keempat tim memang sama kuat dan merata. Kunci timnya bisa menjadi juara adalah karena memiliki pemain muda yang lebih unggul. ”Pemain di tim kami kan masih muda-muda. Lewat simulasi ini, mereka bisa belajar bertanggung jawab, ikut pertandingan beregu dan perorangan itu kan beda atmosfernya,” kata Minarti.
Sementara itu, pelatih ganda putri Eng Hian menilai hasil dari simulasi tersebut di luar perkiraan. Tanpa penampila Greysia Polii, dia memantau hasil ganda putri lain.