Inovasi 4G di Kampus Merdeka
MENGHADAPI era disrupsi di tengah pandemi, Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Indonesia sudah siap dengan beberapa program strategis. Salah satunya, pembelajaran berbasis 4G. Yakni, good competency, good english, good personality and mentality, serta good placement of preparation.
Meski hadir dengan titel institut kesehatan, IIK Strada mengajarkan banyak keterampilan. Tujuannya, menciptakan lulusan yang mampu bersaing di masyarakat.
Hal itu sejalan dengan visi-misi IIK Strada untuk menciptakan institusi pendidikan kesehatan nonpemerintah yang berbeda, terbaik, tepercaya, dan bergaransi 4G. Terlebih, saat ini IIK Strada menerapkan konsep Kampus Merdeka.
Rektor IIK Strada Indonesia Prof Dr (PH) H Sandu Siyoto SSos SKM MKes menuturkan, dalam pembelajaran, pihaknya menggunakan mapping. Mahasiswa diarahkan sesuai minat dan bakat yang dimiliki. Misalnya, jika mahasiswa memutuskan bakal terus berkecimpung di sektor kesehatan, mereka harus lulus uji kompetensi, meningkatkan skill, dan memiliki sertifikat.
Selain itu, skill dalam berbahasa Inggris harus mumpuni. Mahasiswa digembleng agar memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan lancar melalui English campus yang digaungkan IIK Strada.
’’Setidaknya, mahasiswa fresh graduate harus punya kemampuan bahasa Inggris level middle up. Ini untuk memfokuskan agar mereka mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) atau beasiswa lainnya serta siap bekerja di industri berskala internasional,” ujarnya.
IIK Strada menorehkan beberapa riwayat beasiswa di kampus bergengsi luar negeri. Salah satunya, program S-3 Epidemiologi, Mahidol University, Thailand. Kesuksesan tersebut menambah jajaran doktor yang dimiliki IIK Strada.
Selain itu, IIK Strada menjalin koneksi dengan lembaga kesehatan global. Di antaranya, Asia Pacific Academic Consortium for Public Health (APACPH) yang menobatkan IIK Strada sebagai salah satu member-nya.
Sementara itu, untuk penempatan tenaga kesehatan di luar negeri, alumni IIK Strada telah mampu menembus beberapa negara di Timur Tengah (Arab Saudi, Dubai, Kuwait) dan beberapa negara Asia (Jepang, Taiwan, Singapura). Karena itu, BP2MI memberikan kepercayaan kepada IIK Strada menjadi inkubator bagi pendidikan kesehatan yang berorientasi global.
Tak cuma sisi akademis, karakter dari mahasiswa juga mendapat perhatian dari IIK Strada. Untuk mewujudkan mahasiswa dengan good personality and mentality, IIK Strada memiliki berbagai program.
Misalnya, Strada Mengajar, Strada Mengabdi, dan Magang Strada.
Sandu percaya, emotional quotient atau kecerdasan emosional memengaruhi 80 persen kesuksesan. Keyakinan IIK Strada tersebut membuahkan hasil. Banyak alumni yang bekerja di luar negeri, seperti Saudi Arabia, Jepang, Singapura, dan Taiwan. Di sana, mereka menjadi perawat profesional dengan kompetensi tinggi.
Proses membentuk skill mahasiswa tak main-main. Bagi mahasiswa yang tertarik melanjutkan karir sebagai aparatur sipil negara (ASN), mereka dibiasakan melakukan tes berbasis komputer. Banyak alumnus sukses menjadi perangkat daerah. Salah satunya, Kepala Desa Joho Deddy Saputra. Bahkan, Deddy juga dinobatkan sebagai kepala desa yang berprestasi berkat ketajaman daya pikir yang berorientasi pada wawasan kesehatan.
Menurut Sandu, IIK Strada terus mendorong mahasiswa meningkatkan skill yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Salah satunya, mahasiswa diberikan pelatihan untuk bisa menciptakan produk digital.
Bagi lulusan SMA/SMK/sederajat yang ingin terinfeksi virus spirit dan optimisme menggapai sukses, IIK Strada menjadi pilihan tepat. Ada juga kelas khusus dan VVIP bagi karyawan atau manajer yang ingin meningkatkan kompetensi skill.