Bantuan Alat Tes PCR untuk Warga dan Pegawai Pemkot
SURABAYA, Jawa Pos − Upaya pemkot melawan persebaran virus korona jenis baru mendapatkan dukungan. Sejumlah pihak ikut tergerak membantu penanganan virus mematikan itu. Tujuannya, Surabaya segera terbebas dari Covid-19.
Kemarin (11/9) pemkot mendapatkan bantuan. Bentuknya berupa alat tes PCR. Total ada 1.016 alat PCR yang diberikan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan, kondisi Kota Pahlawan sudah membaik
Bukti itu terlihat dari tingkat kesembuhan pasien Covid-19. ”Rata-rata 100 warga yang sembuh setiap hari,” jelasnya.
Pemkot juga terus menekan laju persebaran korona lewat beragam program. Mulai tes
swab masal bagi guru, warga, hingga ibu hamil. Selain itu, patroli protokol kesehatan terus berjalan. PNS juga diminta bekerja dari rumah atau work
from home (WFH). Sejumlah langkah itu mulai membuahkan hasil. Dari catatan pemkot, pertambahan pasien baru menyusut. Dalam satu hari, jumlahnya tidak sampai 40 orang yang terinfeksi. ”Kesembuhan lebih tinggi,” tegasnya.
Sumbangan alat PCR itu tentu sangat membantu pemkot. Meringankan beban tugas gugus tugas. Risma berharap seluruh warga Surabaya bisa menjalani uji usap. ”Sehingga korona bisa terus ditekan,” jelasnya.
Pemkot sudah merancang pemakaian 1.026 PCR itu. Rencananya, pemakaian alat tersebut diperuntukkan warga Surabaya. Juga pegawai pemkot.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Febria Rachmanita menjelaskan, bantuan itu nanti digunakan untuk warga yang terindikasi terpapar korona. Mulai statusnya suspect, kontak erat, hingga pegawai pemkot. ”Seluruhnya kami tes di Gelora Pancasila,” terangnya.
Sampai saat ini, swab test masal terus dilakukan. Tes kesehatan itu diadakan di dua tempat. Pertama, di Labkesda di Jalan Gayungsari Barat. Tempat kedua di Gelora Pancasila.
Warga Surabaya yang menjalani uji usap tidak dikenai biaya. Pemkot sudah menanggung seluruh kebutuhan. Bagi warga luar kota yang menginap di Kota Pahlawan, pemkot memberlakukan kebijakan lama. Mereka harus menunjukkan bukti bebas dari Covid-19. ”Buktinya dengan swab test. Kalau tidak bisa menunjukkan, tidak boleh masuk ke Surabaya,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Wilayah BNI Kota Surabaya Heri Prijanto menyatakan, bantuan tersebut adalah wujud kepedulian. ”Harapannya bisa membantu pemkot,” ujarnya.