Jatah BST 1.874 Warga Belum Diambil
Jika Sakit, Tim Delivery Akan Antar Bantuan ke Rumah
SURABAYA, Jawa Pos - Pencairan bantuan sosial tunai (BST) tahap keempat dan kelima di Kota Surabaya secara serentak selesai pekan lalu. Namun, hingga kini ada keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum mengambil bantuan. PT Pos Indonesia bakal berkoordinasi dengan kelurahan untuk mengecek kondisi penerima BST yang kurang aktif.
Berdasar catatan PT Pos Indonesia, tercatat ada 140.762 penerima BST di Kota Pahlawan. Dari angka itu, ada 1.874 orang yang belum mengambil bantuan sampai Kamis (10/9). Mereka tersebar di seluruh Surabaya.
”Meski pencairan serentak sudah selesai, KPM masih berhak mengambil bantuan. Kami mendorong mereka segera datang ke kantor pos,” kata Kepala Kantor Pos Surabaya Dino Ariyadi. Dia menyebutkan, ada banyak alasan kenapa penerima bantuan dari APBN belum ke kantor pos. Ada sebagian KPM yang diduga masih sibuk bekerja dan berada di luar kota.
Lantas, bagaimana jika bantuan tak diambil? Menurut Dino, instansinya masih menunggu instruksi pemerintah pusat. Dia belum memastikan kapan bantuan yang tak diambil akan dikembalikan ke Kemensos.
Menurut dia, petugas pos yang masuk satgas pembagian BST berupaya agar bantuan tersampaikan secara cepat. Mereka mendatangi penerima bantuan yang tak mengambil. Petugas berkoordinasi dengan kelurahan dan pengurus RT/RW untuk mengetahui kondisi KPM.
”Jika ada yang sudah meninggal, kami akan mengusulkan untuk diganti,” kata Dino. Dia meminta KPM yang sakit dan tak bisa mengambil segera melapor. Nanti ada tim delivery yang mengantar bantuan sampai ke rumah.
Dino memastikan pemberian BST masih belum berakhir. Ada pembagian untuk tahap keenam dan ketujuh. Namun, kantor pos belum mengetahui kapan pencairan berlangsung. ”Kami masih menunggu informasi dari Jakarta,” paparnya.
BST di Kota Surabaya dicairkan mulai Jumat (28/8) hingga Jumat (4/9). Bantuan tahap keempat dan kelima dicairkan secara bersamaan. Setiap KPM menerima Rp 600 ribu rupiah yang diberikan secara langsung.