Tautan Selandang Angkat Tari Tradisional
SURABAYA, Jawa Pos − Dalam sebuah video, tampak seorang penari perempuan tradisional menari di tanah lapang dengan diiringi musik gamelan tradisional. Itu adalah epilog dari film pendek berjudul Tautan Selendang. Film tersebut merupakan karya kolaborasi antara siswa SMK dan sejumlah seniman teater di Surabaya. Film itu menyampaikan pesan tentang menghargai seni tradisional.
Film tersebut menceritakan sekelompok anak yang berencana membuat sebuah film bertema budaya Indonesia. Yakni, tari tradisional. Namun, seseorang di antaranya tidak setuju dengan ide tersebut. Sebab, dia lebih tertarik pada budaya asing dan menganggap budaya Indonesia ketinggalan zaman. Di akhir cerita, dia mengetahui fakta bahwa keluarganya adalah keturunan penari tradisional.
”Jadi, di bagian akhir muncullah suatu titik kesadaran bahwa kesenian tradisional penting untuk dilestarikan,” kata sutradara Tautan Selendang Herlambang Cahyo Saputra.
Menurut dia, film tersebut terinspirasi keadaan sosial saat ini. Para pemuda lebih tertarik pada budaya asing daripada budaya Indonesia. Padahal, banyak budaya Indonesia yang hampir punah. Fakta tersebut tidak disadari. Karena itu, mereka berharap film tersebut bisa memberikan edukasi tentang pentingnya pelestarian budaya tradisional.
Film tersebut berdurasi 11 menit 44 detik. Proses pembuatan memakan waktu satu bulan, mulai pra hingga pascaproduksi. Lokasi pengambilan video dilakukan di Sidoarjo. Seluruh kru film adalah siswa Jurusan Multimedia SMKN 2 Buduran Sidoarjo. Namun, mereka berkolaborasi dengan sejumlah seniman teater dari Surabaya. Di antara sembilan pemain, enam orang merupakan seniman teater.
”Tentunyakamiinginmaksimal.Sebab,rencananyakarya ini dikirimkan ke sebuah festival film edukasi juga,” imbuh siswa yang akrab disapa Cahyo itu.