74 Prajurit TNI Jadi Tersangka Insiden Ciracas
LPSK Serahkan Bukti Tambahan ke Puspomad
JAKARTA, Jawa Pos – Perusakan kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, menyeret setidaknya 74 prajurit TNI. Jumlah tersebut bisa bertambah karena proses penyidikan terus berjalan.
Wakil Komandan Puspom TNI Marsma TNI Joko Tri Kartono menyatakan, secara keseluruhan, sudah 74 prajurit TNI yang ditetapkan sebagai tersangka. Perinciannya, 63 tersangka berlatar belakang prajurit TNI-AD, 10 tersangka dari TNIAL, dan 1 tersangka dari TNI-AU.
Joko memastikan bahwa instansinya terus mencari pelaku-pelaku lain yang diduga terlibat dalam aksi perusakan kantor Polsek Ciracas dan sekitarnya. Sejak 22 September hingga 6 Oktober, pihaknya mendalami sejumlah foto dan video untuk menemukan tersangka lain. ”Kemudian mendalami peran masing-masing tersangka,” ucapnya.
Karena itu, bukan tidak mungkin jumlah tersangka akan bertambah. Apalagi, penyidik mendapatkan tambahan barang bukti dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Senin (5/10) pimpinan LPSK mendatangi Markas Besar TNI-AD. Selain menyerahkan barang bukti tambahan, merekam emberikan dukungan kepada TNI.
Ketua LPSK Hasto Atmojo mengatakan, hukuman tegas terhadap pelaku insiden tersebut penting dan sangat bernilai bagi para korban. Untuk itu, pihaknya turut menyampaikan informasi tambahan kepada TNI-AD. Meski demikian, dia menegaskan bahwa penegakan hukum tetap harus berjalan sesuai dengan ketentuan. ”Putusan peradilan tetap harus dihargai,” tuturnya.
Sementara itu, sejak pertama penyidikan insiden Ciracas dimulai, Pusat Polisi Militer TNIAD (Puspomad) sudah memanggil dan memeriksa 106 personel matra darat. Di antara mereka terdapat beberapa perwira.
Komandan Puspomad Letjen TNI Dodik Wijanarko menjelaskan, beberapa perwira TNIAD turut dipanggil dan diperiksa lantaran mengetahui insiden yang mengakibatkan kantor Polsek Ciracas rusak. Saat itu mereka berada di lokasi kejadian. Beberapa perwira TNI-AD yang diperiksa, kata dia, adalah Komandan Kodim 0505/Jakarta Timur Kolonel Kavaleri Rahyanto serta Danramil 03/Pasar Rebo Mayor Kavaleri Luky Dibyanto.
Ada juga pejabat intel Kodim 0505/Jakarta Timur yang diperiksa penyidik.