Hari Ini, Buruh Sampaikan Aspirasi ke DPRD dan Gubernur
SURABAYA, Jawa Pos – Aksi penolakan terhadap pengesahan UU Cipta Kerja masih mengalir. Aliansi serikat pekerja se-Jawa Timur berencana melakukan demonstrasi besar-besaran hari ini (8/10). Hari ini mereka meminta dukungan DPRD Jatim dan Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk ikut menolak omnibus law tersebut.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Jatim Ali Muchsin menyatakan bahwa semua persiapan aksi sudah selesai. Menurut dia, sekitar 15 ribu orang akan turun ke jalan. Konsentrasi massa bakal terpusat di Gedung DPRD Jatim di Jalan Indrapura. ”Semua siap aksi besok (hari ini, Red),” kata Ali kepada Jawa Pos kemarin (7/10).
Massa buruh dari berbagai aliansi bakal datang dari berbagai kota di Jatim. Khususnya di wilayah ring 1. Mulai Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, hingga Mojokerto. Dalam aksi itu, jelas Ali, pihaknya akan menyampaikan sejumlah tuntutan. Yang paling utama adalah menolak pemberlakuan UU Cipta Kerja. ”Kami desak dibatalkan. Tapi, karena UU Cipta Kerja sudah disahkan DPR, opsi lain adalah meminta presiden mengeluarkan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang),” tegasnya
Sikap organisasi buruh tersebut bakal disampaikan kepada DPRD Jatim dan gubernur. Pihaknya berharap wakil rakyat dan gubernur ikut menolak UU Cipta Kerja. ”Ini sebagai bentuk keberpihakan terhadap rakyat,” ujarnya.
Selain unjuk rasa, buruh di Jatim ikut melakukan gerakan mogok nasional sebagai bentuk solidaritas. Mogok kerja dilakukan sejak Senin (5/10) hingga hari ini. Itulah bentuk protes menentang UU Cipta Kerja yang akan merugikan kalangan pekerja.