Tren Pemakaman Covid-19 Menurun
Operasi Penyisiran Masker Memakan Korban
SURABAYA, Jawa Pos – Ada dua tempat pemakaman umum (TPU) yang digunakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk pasien Covid-19. Yakni, Keputih dan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal.
Kepala UPTD TPU Babat Jerawat Hartono mengatakan, tren jenazah Covid-19 yang dimakamkan menurun di TPU Babat Jerawat. Terkadang, selama dua hari, tidak ada jenazah yang dimakamkan di TPU. ’’Senin (5/10, Red) ada satu jenazah. Terus, Selasa (6/10, Red) satu jenazah juga,” ujarnya kepada koran ini.
Namun, bukan berarti kesiagaan petugas dikendurkan. Hartono menyebutkan, petugas TPU tetap disiagakan setiap hari. Hingga kini, total ada 16 orang yang berjaga di TPU.
Ayah dua anak itu tetap meminta para petugas untuk selalu mawas diri. Tidak boleh lengah meski tren jenazah Covid-19 menurun. ’’Pakai masker tetap. Selesai pemakaman, langsung bersihkan diri,” tutur Hartono.
Dia menyatakan, kebutuhan para petugas pemakaman seperti hazmat hingga sarung tangan tak pernah kekurangan. Stok selalu terpenuhi. ’’Masker juga ada,” imbuhnya.
Pemkot Surabaya terus berupaya menekan korban Covid-19 hingga kemarin. Salah satunya mengoptimalkan tes swab dan pengawasan terhadap pemakaian masker. Sayangnya, masih ada saja warga yang tak mengindahkan penggunaan masker.
Kapolsek Benowo Kompol Hakim menyampaikan, pihaknya terus menyisir area publik. Terutama yang ramai orang. Mulai warkop hingga pasar. ’’Selasa (6/10, Red) kami menyisir Pasar UKA, Sememi. Ada dua orang yang tidak pakai masker,” tuturnya.
Polisi berpangkat satu melati itu menuturkan, bagi yang tidak pakai masker, konsekuensinya adalah wajib dites swab. Dalam penyisiran Selasa itu, lanjut Hakim, ada satu anggota Satpol PP Kecamatan Benowo yang menjadi korban. Yakni, mengalami cedera tulang. ’’Ada pengendara yang tidak pakai masker. Petugas berusaha menghentikan, tapi dia kabur. Lalu, menabrak Jarwo, anggota satpol PP,” jelasnya.