Garap Lanskap guna Dukung Aktivitas
SURABAYA, Jawa Pos – Pengerjaan lapangan tembak di Kedung Cowek memasuki tahap finishing. Kabid Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya Iman Krestian Maharhandono menyatakan, pekerja sedang menggarap arena tembak reaksi di lantai 1. ’’Ada dua ruangan yang sedang dirampungkan konstruksinya,’’ ujarnya. Sebelumnya, arena prestasi dirampungkan.
Selain mengerjakan konstruksi arena reaksi, DPRKP CKTR sedang menata lanskap atau fasilitas penunjang. Di antaranya, pemasangan paving, pembuatan area taman, hingga pendistribusian tanaman pelindung. ’’Lanskap ini menjadi bagian penting untuk menunjang pelaksanaan kegiatan,’’ tambahnya.
Untuk akses, tengah disesuaikan antara JLLT (jalan lingkar luar timur) dan alignment jalur baru yang terhubung ke lapangan tembak. Hal itu dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keamanan jalan yang akan dilintasi pengunjung. ’’DPUBMP Surabaya sedang merampungkannya,’’ tutur Iman.
Dia memastikan pengerjaan itu selesai pada Desember mendatang. Sejauh ini, proyek yang menelan dana Rp 24,4 miliar tersebut tidak mengalami kendala yang cukup berarti. Hanya, petugas harus lebih hati-hati dalam mengerjakan berbagai fasilitas pelengkap lapangan tersebut. Dengan begitu, kondisinya layak dan aman ketika digunakan.
Pengerjaan ditargetkan rampung Desember. Saat itu perlombaan akan dilaksanakan. ’’Ditujukan untuk umum. Konsepnya sudah dibuat. Nanti juga melibatkan Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia) tentang mekanisme perlombaan,’’ paparnya.
Pihaknya juga sudah memastikan penerapan protokol kesehatan jika pandemi belum berakhir. Iman mengatakan, perlombaan itu menjadi bagian dari peningkatan kemampuan atlet atau masyarakat umum dalam cabang menembak. ’’Kehadiran lapangan itu tidak hanya sebagai sarana olahraga, tapi juga melatih mereka untuk semakin baik ke depan,’’ ujarnya.
Event tersebut juga dapat mendukung kawasan wisata yang terletak di Bulak. ’’Lapangan tembak nanti terhubung ke Benteng Kedung Cowek via JLLT, bahkan tembus hingga ke Taman Suroboyo. Jadi, semacam wisata integratif,’’ katanya.