Jawa Pos

Jaksa pun Melewati Akses Berpenjaga

-

SIDOARJO, Jawa Pos - Suasana Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo tidak seperti dulu. Gedung pengadilan di tengah kota itu makin sepi. Selama pandemi, warga yang datang berkurang. Apalagi kebijakan work from home (WFH) masih berlangsun­g hingga kemarin (7/9). Pengadilan pun lengang.

Ruang tahanan sementara kosong. Tidak ada tahanan di ruangan tersebut karena proses sidang dilakukan jarak jauh. Padahal, ruang tahanan telah diperlebar.

Ruang yang dulu digunakan untuk ruang jaksa diubah menjadi ruang tahanan laki-laki. Sebagian tembok pemisah antara ruang jaksa lama dan ruang tahanan dibongkar. Lalu, dibuat pintu penghubung antardua ruangan yang bersebelah­an tersebut. Ruang jaksa yang pindah di dekat kantin pun kemarin tertutup.

Bahkan, aturan masuk ke lingkungan pengadilan diperketat sejak pandemi. Ada pintu di sebelah masjid yang dijaga petugas keamanan. Warga yang hendak masuk ke wilayah pengadilan ditanyai tujuannya.

Mereka yang hendak mengikuti sidang atau menjadi saksi pun harus menunjukka­n identitas diri. Bahkan, jaksa yang akan sidang harus melewati pintu berpenjaga itu. Misalnya, jaksa penuntut umum Riski Candra yang kemarin akan sidang. Dia harus melewati pintu berpenjaga tersebut.

Ketua PN Sidoarjo M. Muchlis mengakui bahwa saat ini kondisinya makin sepi. Hampir sebulan pengadilan memberlaku­kan kebijakan WFH. Hal itu sesuai dengan ketentuan dari Mahkamah Agung (MA) untuk wilayah yang dianggap masih rawan terjadinya penularan Covid-19.

’’Saya keluarkan SK (surat keputusan) untuk WFH dan berlaku satu bulan,’’ katanya.

Surat tersebut, lanjut dia, segera berakhir. Menurut dia, akan ada evaluasi terhadap kebijakan tersebut. Kinerja para hakim dan panitera yang diperkenan­kan bekerja dari rumah diperiksa. Produktivi­tasnya pun dipertimba­ngkan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia