Juara Internasional berkat Buah Kecubung
GRESIK, Jawa Pos – Masa pandemi Covid-19 hingga kini memaksa aktivitas belajarmengajar berlangsung secara daring. Kendati demikian, kondisi itu tidak menyurutkan para siswa asal Gresik untuk mengukir prestasi. Kali ini, lima siswa MAN 1 Gresik menjadi juara di ajang International Invention Festival.
Lima siswa itu adalah Ibrahim Al Khowwas, Maya Hafshoh, Siti Fathimatuz, Agika Putri, dan Febi Auliyah. Kemarin (7/10) siswa kelas X, XI, dan XII itu mempraktikkan temuan yang mengantarkan mereka menjadi juara. Yakni, obat bius ikan dari buah kecubung.
Khowwas menjelaskan, ide pembuatan obat bius ikan itu berawal dari rasa keprihatinan melihat tanaman liar kecubung yang melimpah di Gresik. Apalagi, buah kecubung jarang sekali dimanfaatkan.
’’Dari situ kemudian kami memikirkan bagaimana bisa bermanfaat. Ternyata bisa untuk obat anestesi ikan,” katanya.
Cara membuatnya, lanjut dia, cukup mudah. Buah kecubung dikupas dan bijinya diambil. Setelah itu, dicampur dengan alkohol 70 persen. Diaduk sekitar 30 menit, kemudian didiamkan dua hari. Setelah itu, baru bisa digunakan. Menurut dia, obat bius ikan itu sangat dibutuhkan petani tambak hingga pengusaha rumah makan ikan segar.
Selama ini, pengiriman bibit ikan sering kali belum efektif. Sebab, banyak bibit ikan yang mati karena stres dalam perjalanan. Nah, kalau memanfaatkan obat bius tersebut, ikannya menjadi pingsan. ’’Tidak ada sel-sel yang rusak. Jadi, bisa meminimalkan angka kematian bibit saat dikirim ke tambak,” jelasnya.
Kepala MAN 1 Gresik Masfuah mengatakan, pihaknya mengetahui temuan anak didiknya tersebut saat mereka sudah menjadi juara. Dia pun memberikan apresiasi karena di tengah pandemi dengan keterbatasan pembelajaran, para siswa tetap berinovasi. ’’Dengan dikembangkan, obat itu bisa bermanfaat untuk para petani tambak. Saat ini skalanya baru ikan kecil seperti bibit ikan. Bisa juga ke depan dikembangkan untuk ikan besar. Sebab, rumah makan itu kan juga butuh ikan hidup,” ujarnya.