Selalu Nyabu sebelum Curi Motor
SURABAYA, Jawa Pos – Jejak komplotan bandit pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang ditembak mati ditelusuri polisi. Belakangan diketahui, pelaku yang tewas dan hidup juga pemadat. Mereka selalu nyabu sebelum mencari sasaran.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menjelaskan, temuan itu didapat dari penyidikan terhadap Saiful, tersangka yang hidup. Jajarannya menemukan sebuah alat isap saat menggeledah rumahnya. ”Yang bersangkutan mengakui sebagai pemakai,” katanya kemarin (7/10).
Hanya, pria 35 tahun tersebut beralasan sabu-sabu (SS) yang dimilikinya sudah habis. Warga Jalan Ambengan itu mengaku selama ini kerap menikmatinya bersama Sugeng Santoso, temannya yang ditembak mati.
Sudamiran mengungkapkan, keduanya menjadikan narkoba sebagai doping. Di bawah pengaruh barang terlarang tersebut, mereka merasa lebih berani. ”Dipakai sebelum mencari sasaran,” ujarnya.
Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya Iptu Agung Kurnia Putra menyatakan, lokasi pencurian yang terdeteksi belum bertambah. Sejauh ini ada delapan lokasi yang teridentifikasi. ”Di setiap tempat, motor yang didapat tidak sama,” jelasnya. Yang jelas, kata dia, motor yang diincar berjenis matik. ”Gampang laku dijual di pasar gelap,” sambungnya.
Yang berperan mencari penadah adalah Sugeng. Berdasar pendalaman, motor curian selama ini selalu dijual di Madura.
Sebagaimana diberitakan, polisi menembak mati pelaku curanmor pada Minggu (4/10). Sugeng tewas setelah tubuhnya ditembus timah panas. Dia mendapat tindakan tegas lantaran berusaha menyerang petugas dengan pisau penghabisan saat akan ditangkap. Dia tewas ketika dilarikan ke RSUD dr Soetomo.