Bukan Video Demo Tolak UU Ciptaker
Video sekelompok massa menerjang barikade polisi dengan pikap itu terjadi saat sengketa tanah di Pabrik Gula Jatitujuh, Majalengka, September 2018.
KABAR palsu yang menumpang aksi demo penolakan UU Cipta Kerja makin banyak dijumpai di media sosial. Contohnya, video yang memperlihatkan sekelompok massa menabrakkan pikap ke arah barikade polisi. Narasi yang menyertakan tagar tolak omnibus law itu seolaholah terjadi beberapa hari lalu.
”Mahasiswa nekat tabrak kerumunan polisi pakai pick Up…..klo udah gini gak tau siapa yg benar atau salah. Ramaikan dan Bagikan di ser #tolakomnibuslaw #mositidakpercaya,” begitu keterangan yang ditulis akun Facebook KAM1 pada 9 Oktober 2020 (bit.do/TolakOmnibus).
Rekaman berdurasi 4 menit 19 detik itu memperlihatkan mobil pikap yang berwarna putih didorong oleh massa. Di atas mobil tersebut juga tampak peralatan pelantang yang cukup besar. Pikap itu kemudian diarahkan ke sejumlah polisi yang sedang membentuk formasi barikade.
Video tersebut juga digabung dengan beberapa rekaman aksi yang memang terjadi saat aksi penolakan RUU Cipta Kerja pekan lalu. Anehnya, tak ada satu pun media arus utama yang memberitakan adegan tersebut sebagai aksi demo tolak pengesahan UU Ciptaker.
Saat ditelusuri dengan situs padanan gambar, video yang sama pernah diunggah sejumlah kanal YouTube setahun sebelum pengesahan UU Ciptaker. Salah satunya kanal milik Raden Kuncoro yang mengunggahnya pada 27 September2018.Videoitudiberi judul, Petugas diseruduk mobil saat mengamankan pabrik gula jati tujuh majalengka.
Jelas, video itu tidak memiliki kaitan dengan UU Cipta Kerja yang disahkan 5 Oktober 2020. Anda dapat melihatnya di bit.do/AksiLawas2018.
Terkait aksi demo di Pabrik Gula
Jatitujuh, Radar Cirebon pernah memberitakannya pada 28 September 2018. Judulnya berbunyi, Warga Bentrok dengan Polisi, Seorang Pendemo Meninggal.
Aksi demo yang dilakukan Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-KAMIS) itu berakhir ricuh. Polisi terpaksa menyemprotkan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa. Satu warga meninggal duniasetelah demo, diduga karena sesak napas.
Saat itu, sekitar 2.000 massa F-KAMIS bertolak langsung dari wilayah perbatasan Indramayu-Majalengka. Mereka menyampaikan aspirasi di Pabrik Gula (PG) Jatitujuh, mendesak manajemen untuk menghentikan segala aktivitas perusahaan karena sengketatanah. Anda dapat membacanya di bit.do/BukanDemoCiptaker.