Undang Tim ITS Teliti Dua Desa Rawan Banjir
SIDOARJO, Jawa Pos - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengundang Tim Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) dari ITS. Tujuannya, melakukan penelitian terkait dengan banjir di Sidoarjo. Sebab, saat ini hujan mulai turun sehingga dibutuhkan antisipasi sesuai dengan kajian akademis.
Penelitian bakal terfokus di
Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin. Alasannya, dua desa tersebut diduga mengalami penurunan tanah yang mengakibatkan genangan air susah surut.
”Sejak tahun lalu, susah sekali genangan di sana surut,” ujar Sekda Kabupaten Sidoarjo Ahmad Zaini kemarin.
Bahkan, saat hujan singkat pada Sabtu lalu, sudah ada genangan. Karena itulah, Pemkab Sidoarjo ingin melihat apakah itu genangan biasa atau bukan.
”Jika karena penurunan tanah, perlu tindakan khusus ke depannya,” ujarnya.
Penelitian akan digelar 1 sampai 2 bulan ke depan, lalu tim ahli akan melaporkan hasil penelitiannya beserta rekomendasi antisipasi yang harus dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo. Harapannya, dari penelitian tersebut, bisa diketahui penyebab banjir yang sering terjadi di sana sehingga bisa segera dirumuskan penanganan cepat.
Amien Widodo, peneliti senior MKPI, menyebutkan bahwa timnya akan memasang patok untuk mengukur penurunan tanah dengan menggunakan drone. Dia menyebutkan, penelitian tersebut sudah sejak dulu dilakukan. Namun, karena pandemi, akhirnya itu tertunda.
”Sekarang sudah akan dilakukan. Semoga segera tahu hasilnya di dua desa itu,” jelasnya.
Dengan demikian, dia berharap Pemkab Sidoarjo bisa mendampingi agar lebih mudah mengingat waktu penelitian yang juga singkat.