Masih Menantang sampai Akhir Tahun
SURABAYA, Jawa Pos – Menjelang akhir tahun, para peritel harus punya strategi untuk mengakhiri periode 2020 sekaligus menyambut 2021. Pasalnya, dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis ritel tak bisa dianggap enteng. Apalagi, pada kuartal III ini, Indonesia diramalkan masuk resesi.
Senior Associate Director Retail Service Colliers International Indonesia Sander Halsema mengatakan, para pemilik gedung atau pengelola pusat perbelanjaan mendukung tenant mereka dalam melewati pandemi. ’’Penting bagi pemilik mal untuk mempertahankan penyewa mereka. Karena itu, mereka tetap fleksibel pada potongan sewa, biaya layanan, dan biaya lain,’’ paparnya kemarin (13/10).
Khusus pelaku usaha food and beverage (F&B), Colliers melihat pemilik mal menagih biaya listrik dan AC, tapi tak mengenakan biaya layanan penuh. ’’Potongan biaya sewa terus diberikan untuk membantu mereka melewati periode ini,’’ ujar Sander.
Sementara itu, peluang sektor ritel pada masa pandemi masih terbuka. Sebab, ada peningkatan pada penjualan daring. Colliers melihat sejumlah peritel memanfaatkan data yang dapat digunakan untuk meningkatkan bisnis dan membuat inovasi produk atau stock keeping unit (SKU).
’’Colliers melihat bagaimana pertumbuhan belanja daring, teknologi, dan peritel luring dapat diintegrasikan untuk meningkatkan penjualan.
Dengan demikian, masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan penyewa maupun landlord ritel,’’ jelas Sander.
Di sisi lain, Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi menuturkan, kunjungan terus meningkat pasca pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa waktu lalu. Hingga kini, rata-rata kunjungan sudah kembali 70 persen dari normal.
’’Prediksi sampai akhir tahun masih konservatif. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Setidaknya bisa mempertahankan tingkat kunjungan pada angka 70 persen dari normal,’’ terangnya. Dia optimistis, setelah ada vaksin, kinerja bisnis ritel akan berangsur normal.