Tiga Bank Syariah Merger
JAKARTA, Jawa Pos – Pemerintah resmi mengumumkan merger tiga bank syariah pelat merah kemarin (13/10). Para pemegang saham sepakat menandatangani nota kesepahaman conditional merger agreement Bank BUMN Syariah pada Senin malam (12/10).
Ketua Tim Project Management Office Hery Gunadi menyebut, proses merger akan berlangsung pada Februari 2021. Tiga bank syariah yang dimaksud adalah PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah. Dalam proses merger tersebut, BRI Syariah menjadi bank survivor alias entitas bank yang menerima penggabungan. Hasil penggabungan itu bakal menghasilkan total aset Rp 245,87 triliun.
”Tentu bank gabungan memiliki modal cukup untuk meningkatkan kapasitas,” tegas Hery dalam konferensi pers virtual. Dengan begitu, merger akan menghasilkan bisnis yang kuat dan menanggung beban (bisnis) lebih baik. Selain itu, bisnis bisa improve dan mampu menembus global market di Timur Tengah serta dapat membuat sukuk global.
Keputusan merger merupakan arahan Kementerian BUMN untuk meningkatkan kualitas kompetensi perusahaan. Mengingat, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Tentu memiliki bank syariah BUKU IV bakal meningkatkan akselerasi industri halal nasional. ”Jadi, harapannya, kita memiliki bank syariah yang besar dan berdaya saing global,” tutur Hery.
Selain itu, lanjut dia, gabungan bank syariah BUMN berpotensi menjadi top 10 bank global berdasar market cap dengan aset Rp 220 triliun–Rp 225 triliun. Setidaknya bisa menempati posisi ketujuh atau kedelapan jika merger rampung hingga kuartal I 2021.
”Kira-kira pekan ketiga Oktober ada merger announcement, rencana merger akan kami sampaikan. Kemudian, nanti mengurus perizinan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), regulator pasar modal, maupun perbankan ,” terang wakil direktur utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut.
Hery juga memastikan penggabungan bank syariah tersebut tidak akan memunculkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut dia, aksi korporasi itu justru bakal memperkuat setiap perusahaan.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengapresiasi langkah Kementerian BUMN dengan menggabungkan tiga bank BUMN syariah tersebut. Menurut dia, upaya merger dan akuisisi pada industri perbankan nasional akan meningkatkan efisiensi dan daya saing. Sekaligus memberikan kualitas layanan yang lebih baik dan kontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi.
”Karena itu, kami telah menerima informasi awal dan bakal memfasilitasinya dengan berbagai kebijakan dan ketentuan agar aksi korporasi itu berjalan sesuai tahapan waktu yang direncanakan,” terang Wimboh tadi malam.