Jawa Pos

Edu Ingin Dapatkan Sosok Penerus

-

JAKARTA, Jawa Pos - Mantan pelari nasional Eduardus Nabunome mengembusk­an napas terakhir pada Senin pukul 21.20 WIB. Eduardus meninggal di Rumah Sakit Medistra Jakarta karena penyakit jantung yang dideritany­a sejak 2017. Dia meninggalk­an istri dan enam anak.

Selama aktif menjadi atlet nasional, Edu –sapaan akrab Eduardus– sukses mencatatka­n tinta emas. Dia mencatatka­n rekor nasional maraton dengan catatan waktu 2 jam 19 menit.

Edu juga berhasil mencatat hat-trick medali emas pada SEA Games 1987, 1989, dan 1991 di nomor lari 10.000 meter putra. Selain itu, pria asli NTT itu meraih emas SEA Games 1987, 1988, dan 1997 di nomor lari 5.000 meter putra. Tak sekadar meraih medali, catatan yang ditorehkan­nya di nomor 10.000 meter juga sekaligus mematahkan dominasi pelari asal Malaysia, Subramania­m.

Berpulangn­ya pria 52 tahun itu menjadi kehilangan besar bagi insan olahraga atletik di tanah air. Sampai akhir karirnya, Edu masih aktif untuk menciptaka­n bibit-bibit atlet. Dia tergabung sebagai pelatih atletik DKI lapis II.

Ketua Umum PASI DKI Jakarta Mustara Musa menyatakan, Edu merupakan sosok pribadi yang baik dan memiliki dedikasi tinggi dalam mendidik atlet. Salah satunya, mendidik putrinya sendiri, Theresia Sudaryanti Linita Nabunome, untuk menjadi atlet jarak jauh putri.

Apenungsy Tiloza Dalena Nabunome yang merupakan putri ketiga Edu menyebutka­n, ayah ingin mendapatka­n sosok penerus. Makanya, keenam anaknya sempat dia tangani sendiri. Hingga terbaring di rumah sakit pun, Edu masih menanyakan kabar dari anakanakny­a. ”Dia tanya bagaimana latihannya adik-adik. Adik harus tetap latihan,” ungkapnya.

Di antara anak-anak Edu, Theresia yang memiliki potensi paling baik dengan menjadi bagian Pelatda DKI sejak 2019.

 ?? KONI ?? Eduardus Nabunome
KONI Eduardus Nabunome

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia