TGPF Intan Jaya Kantongi Keterangan Saksi Kunci
Laporan Ditargetkan Tuntas Pekan Ini
JAKARTA, Jawa Pos Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kekerasan dan Penembakan Intan Jaya menyelesaikan investigasi lapangan di Papua dan telah kembali ke Jakarta. Selanjutnya, Menko Polhukam Mahfud MD memberikan tenggat hingga akhir pekan ini (17/10) kepada tim untuk menuntaskan laporan.
”Tim sudah melapor dan tinggal menyusun laporan yang
–
lebih sistematis,” tutur Mahfud di Jakarta kemarin (13/10). Dengan waktu yang tersisa, dia meminta analisis dan diskusi berdasar hasil investigasi di lapangan dilaksanakan cepat.
Mahfud cukup percaya diri dengan hasil investigasi lapangan TGPF. Pendekatan kultural yang diterapkan tim tersebut berhasil membuat saksi-saksi kunci bersedia memberikan keterangan. ”Di sini yang dimiliki tim adalah data primer. Ada saksi-saksi kunci, kemudian keluarga korban,” terang dia.
Keberadaan akademisi dari beberapa universitas juga dipastikan bakal menjadikan laporan dan rekomendasi TGPF sesuai dengan fakta di lapangan. ”Tidak bisa didikte. Kalau bilang ndak, ndak. Semua orang percaya (integritas mereka, Red),” tegasnya.
Dia mengungkapkan, pendeta-pendeta yang menjadi tokoh di Papua juga terlibat dalam TGPF. Karena itulah, tim semakin kuat untuk bisa melihat persoalan Papua secara lebih komprehensif.
Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF Peristiwa Kekerasan dan Penembakan Intan Jaya Benny Mamoto menyatakan, di antara 25 saksi yang sudah diwawancarai, ada istri serta saudara dari Pendeta Yeremia Zanambani. Kemudian, tenaga medis yang menangani korban-korban kekerasan dan penembakan di Intan Jaya. ”Lalu, aparat setempat yang saat itu melakukan kegiatan di sekitar Hitadipa,” ujarnya.
Sebagai ketua tim di lapangan, Benny berjanji kepada masyarakat di Intan Jaya bahwa dirinya terus memantau progres penanganan kasus oleh Polri meski nanti TGPF dibubarkan.