Jawa Pos

Ketua DPRD: Reses Bebas dari Kampanye Pilwali

RAPBD 2021 Dibahas setelah Reses Dewan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) akan dimulai setelah anggota DPRD Surabaya reses. Mereka bakal menyerap aspirasi masyarakat dan memasukkan­nya ke RAPBD tersebut. Namun, yang menjadi catatan utama, reses yang menggunaka­n APBD itu tidak boleh ditumpangi kampanye pilwali Surabaya.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijon­o mewanti-wanti kepada para anggota dewan untuk tidak memanfaatk­an kegiatan reses sebagai ajang kampanye. Sebab, hal itu tentu melanggar aturan.

’’Di tahun politik ini, semua harus tetap bijak dalam menggunaka­n anggaran. Kegiatan reses dibiayai oleh APBD dan tidak boleh dipakai untuk ajang kampanye,” tuturnya.

Dia mengatakan, reses akan dimulai pekan depan selama lima hari, 19−24 Oktober. Para wakil rakyat bakal turun ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing untuk melakukan serap aspirasi.

Pejabat yang akrab disapa Awi itu mengatakan, reses tahun sidang kedua pada masa sidang pertama ini cukup krusial. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, tentu akan banyak sekali keluhan dari warga yang perlu diakomodas­i. ’’Sebagai wakil rakyat, wajib hukumnya mendengark­an masukan dan keluhan warga untuk dicarikan solusi,” kata politikus PDIP itu.

Dewan menggelar reses pada 19−24 Oktober. Dewan menampung usul dari masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony mengatakan, aspirasi masyarakat yang ditampung selama reses akan dilaporkan ke pemerintah. Nanti masukan-masukan dari warga difasilita­si supaya bisa dimasukkan ke program tahun depan.

Karena itu, pembahasan RAPDB

Pada waktu yang sama, pemkot menyusun buku putih yang dijadikan dasar penyusunan RAPBD.

Dewan akan mengusulka­n hasil reses ke dalam RAPBD

2021. dijadwalka­n setelah reses. Jadi, aspirasi masyarakat tidak hanya ditampung. ’’Itu nanti kita usulkan untuk dimasukkan ke dalam rancangan anggaran. Jadi, ada bentuk konkret solusi atas permasalah­an warga,” katanya.

Selama masa reses, pemkot akan disibukkan dengan penyusunan buku putih setelah KUA-PPAS (kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara) disahkan Senin (12/10). Jadi setelah reses, RAPBD siap dibahas di komisi-komisi untuk didiskusik­an secara detail anggaran yang akan digunakan tahun depan.

Thony juga meminta agar realisasi musyawarah rencana pembanguna­n (musrenbang) kelurahan benarbenar diakomodas­i. Jangan sampai seperti tahun ini, tidak ada satu pun usulan warga dalam musrenbang kelurahan yang direalisas­ikan. ’’Ini yang ke depan perlu dibenahi. Usulan warga dalam musrenbang kelurahan itu penting karena mereka lebih tahu apa yang dibutuhkan di wilayahnya,” tuturnya.

Awi menambahka­n, terkait prioritas program tahun depan, dia meminta agar kebutuhan dasar masyarakat lebih diutamakan. Yakni, bidang pendidikan dan kesehatan. ’’Itu kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat. Termasuk kesejahter­aan masyarakat,” terangnya.

Karena itu, dewan akan mengawal jalannya penyusunan anggaran tahun 2021 bersama pemkot. Yang jelas, kata Awi, siapa pun wali kotanya nanti, bidang pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas.

Kegiatan reses dibiayai oleh APBD dan tidak boleh dipakai untuk ajang kampanye.”

ADI SUTARWIJON­O

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia