Jawa Pos

Omzet Usaha Tahu Turun 50 persen

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor. Termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya industri tahu. Dampak yang dirasakan pun signifikan. Omzet turun lebih dari 50 persen.

Usaha tahu milik Riani, misalnya. Usaha yang dirintis pada 1952 itu babak belur akibat pandemi Covid-19. Jika sebelum pandemi dia mampu mengolah lebih dari 200 kg kedelai sehari, saat ini hanya 120 kg per hari. Bahkan, saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehari tidak lebih dari 80 kg kedelai.

Hal itu berpengaru­h besar pada pendapatan. Terlebih, harga kedelai sebagai bahan baku tahu kerap naik. Meski hanya Rp 300–Rp 500 per kilo. ’’Gimana lagi, yang penting masih bisa produksi,’’ katanya kemarin pagi (13/10).

Perempuan 53 tahun itu merupakan generasi ketiga penerus usaha tahu. Menurut Riani, situasi seperti ini baru kali pertama terjadi. Ada beberapa faktor yang membuat penjualan tahu menurun. ’’Salah satunya karena pasar sepi. Banyak pedagang yang mengurangi jumlah dagangan tahunya,’’ paparnya.

Selain itu, beberapa penjual keliling tak lagi berjualan. Pasalnya, banyak kampung yang ditutup. Mereka tidak bisa masuk seperti sebelum pandemi.

Sejumlah pedagang pasar juga mengeluh lantaran pengunjung tidak sebanyak dulu. Apalagi, banyak razia protokol kesehatan di pasar. Semua orang menghindar­i hal itu.

Imbasnya, banyak warga yang enggan ke pasar. Kondisi tersebut membuat penjualan tahu menurun. Riani menuturkan, seluruh karyawan sudah turun-temurun. Hubungan kekeluarga­an juga sangat erat. Jadi, ada beberapa orang yang memilih istirahat sementara. ’’Mereka milih pulang kampung karena melihat produksi yang turun,’’ terangnya.

Riani pun berharap pandemi

Covid-19 segera berakhir. Pemerintah juga diharapkan bisa mengambil langkah yang cepat. Khususnya terkait pemulihan ekonomi.

Dia menambahka­n, perubahan new normal di tempat usahanya sudah dilakukan. Dinas terkait, termasuk puskesmas, telah meninjau lokasi. Mereka memberikan arahan tentang protokol kesehatan. ’’Terkait itu, kami sudah siap. Hanya saja, kapan situasi ini bisa pulih lagi,’’ ucapnya.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? DAYA BELI MENURUN: Karyawan yang tengah membuat tahu. Usaha tahu juga terdampak pandemi Covid-19.
DIPTA WAHYU/JAWA POS DAYA BELI MENURUN: Karyawan yang tengah membuat tahu. Usaha tahu juga terdampak pandemi Covid-19.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia