Rambu-Rambu Menghadiri Gathering
Tetap Jaga Jarak dan Pakai Masker
SURABAYA, Jawa Pos – Masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal mengharuskan tiap orang untuk mematuhi protokol kesehatan. Khususnya saat menghadiri agenda tertentu dengan berkumpul. Misalnya, gathering saat akhir pekan dengan keluarga atau rekan di sebuah tempat. Ada rambu-rambu yang perlu ditaati agar tetap aman dan nyaman dengan mematuhi protokol yang ada. Baik bagi peserta gathering maupun penyedia tempat.
Gathering ala new normal itu disimulasikan kemarin (15/10) di Wyndham Hotel Surabaya. Yakni, dengan konsep di dalam ruangan. Assistant Marketing Communication Manager Wyndham Hotel Surabaya Fanidia Larasati mengatakan bahwa agenda ramahtamah atau gathering sudah kerap diadakan saat masa new normal. Sebab, sebagian orang ingin melepas kangen dengan kerabat atau rekan setelah masa karantina diri. Misalnya, dengan mengajak sejumlah orang dan memilih lokasi tertentu.
’’Kerap kali pasti juga ada sesi makan bareng, nah ini harus diperhatikan rambu-rambu protokol kesehatannya,” ujar perempuan yang akrab disapa
Fani itu.
Menurut dia, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan peserta gathering demi kenyamanan bersama. Pertama, selalu mengenakan masker dan menjaga jarak. Menurut dia, antarkursi harus diatur dengan jarak 1,5 sampai 2 meter. Selama berbincang pun harus tetap memakai masker, kecuali saat makan. Kedua, tidak mengambil makanan sendiri jika konsepnya buffet atau prasmanan. Hal itu berguna untuk mencegah sentuhan secara langsung dengan orang lain. ’’Nanti kru dari penyedia tempat yang mengambilkan makanannya. Antreannya pun harus jaga jarak minimal 1,5 meter dan tetap pakai masker,” ujar Fani. Selain itu, penyedia tempat harus menjaga kebersihan, baik tempat yang digunakan maupun waitress atau kru. Fani menjelaskan bahwa sebaiknya tempat gathering disterilisasi terlebih dahulu. Lalu, waitress dan kru juga mengenakan masker. Khusus kru yang melayani bagian makanan harus dilengkapi dengan sarung tangan. Tujuannya, kulit tidak bersentuhan langsung dengan makanan yang disediakan.
’’Kalau dimungkinkan, seluruh kru penyedia tempat harus menjalani rapid test secara rutin dua minggu sekali,” kata Fani.
Beberapa hal tersebut dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan orang-orang yang terlibat. Baik peserta maupun kru. Terutama mencegah penularan virus Covid-19 yang masih menjadi pandemi. Khususnya jika ruangannya berkonsep indoor. Selebihnya, peserta gathering dianjurkan tidak bersentuhan secara langsung dengan rekannya.
’’Tentunya harus siap mengikuti protokol kesehatan yang ada. Jangan kemudian sudah dibuka tempat gathering-nya, tapi keadaannya masih tidak aman dan berisiko tinggi untuk penularannya,” tandasnya.