Jawa Pos

Buka Hotline Aduan Dampak Covid-19

Disdag Janjikan Respons Cepat dalam 24 Jam bagi Pelaku Usaha

-

SURABAYA, Jawa Pos – Dampak pandemi Covid-19 juga dirasakan para pelaku usaha kecil hingga besar. Dinas Perdaganga­n (Disdag) Surabaya pun berupaya membantu pelaku usaha. Mereka membuka hotline pelaporan atas permasalah­an yang dihadapi pelaku usaha.

Masa pandemi dirasa sangat berpengaru­h terhadap semua lini kegiatan ekonomi. Misalnya, yang dirasakan Aminah, salah seorang pemilik rumah makan Barokah di kawasan Middle East Ring Road (MERR) Rungkut. Penjualan turun hingga 50 persen. Meski saat ini ada sedikit peningkata­n, kondisi itu masih jauh dari kata normal.

Dia terus putar otak untuk mempertaha­nkan usahanya tetap berdiri. Salah satu upayanya adalah berjualan secara online. ”Sedikit banyak tidak sampai merugi,” katanya.

Dengan kondisi saat ini, Aminah berharap tidak ada lonjakan harga bahan pokok. ”Kalau bumbu dapur naik, kelenger saya,” ucapnya. Dia telah melaporkan kendala dan kekhawatir­annya kepada disdag melalui aplikasi berbasis web.

Kepala Disdag Surabaya Wiwiek Widyawati menjelaska­n, aplikasi itu diberi nama Hotline Pelaku Usaha dan bisa diakses di website www.disperdagi­n.surabaya.go.id/ dampakcovi­d. Pelaku usaha mengisi form yang tersedia.

Wiwiek menuturkan, aplikasi tersebut bertujuan membantu pelaku usaha lepas dari permasalah­an yang dihadapi. Entah itu terkait dengan distribusi, perizinan, ataupun masalah bahan produksi. ”Kami mencoba menampung keluhan mereka dan langsung ditindakla­njuti selambatny­a 1 x 24 jam,” terangnya.

Agar layanan itu berjalan optimal, disdag menyiagaka­n petugas khusus untuk menanggapi aduan pelaku usaha. Dengan begitu, lanjut Wiwied, pihaknya lebih maksimal merespons setiap aduan yang masuk. Misalnya, aduan yang masuk ke Hotline Pelaku Usaha kemarin (16/10). Ada juga pelaku usaha yang mengeluhka­n naiknya harga minyak goreng (migor). Akhirnya, disdag melakukan intervensi melalui operasi pasar untuk menstabilk­an harga.

Wiwiek menyebut inovasi itu berawal dari pertemuan antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i dan para pelaku usaha. Ternyata banyak yang menyampaik­an keluhan. ”Akhirnya, agar bisa tertampung, dibuatlah hotline ini,” jelasnya.

Hingga kemarin, ada 14 pelaku usaha yang menyampaik­an permasalah­an melalui aplikasi berbasis web tersebut. Dia berharap pelaku usaha bisa memanfaatk­an fasilitas tersebut. ”Inilah bentuk upaya kami untuk lebih mendekatka­n komunikasi dengan pelaku usaha,” tandasnya.

 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? PERIZINAN HINGGA BAHAN PRODUKSI: Yulita Munfarida melihat aplikasi bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19 milik Disdag Surabaya kemarin.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS PERIZINAN HINGGA BAHAN PRODUKSI: Yulita Munfarida melihat aplikasi bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19 milik Disdag Surabaya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia