Banyak Siswa yang Masih Terkendala Daring
Guru Beri Pembelajaran lewat Siaran Radio
KABUPATEN MOJOKERTO, Jawa Pos – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui sistem dalam jaringan (daring) belum sepenuhnya menjangkau peserta didik di Kabupaten Mojokerto. Masih ada ribuan siswa yang tidak bisa mengakses internet. Karena itu, pembelajaran melalui radio dilakukan agar akses terhadap proses belajar-mengajar menjadi lebih merata.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto Mujiati mengatakan, tidak semua dari 97.975 peserta didik di jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Mojokerto mendapatkan akses yang sama dalam pembelajaran daring. Setidaknya ada 10–15 persen siswa yang belum bisa mengikuti pembelajaran online dengan optimal. ”Karena hanya 85 sampai 90 persen yang aktif daring,” ujarnya kemarin (16/10).
Menurut Mujiati, ada berbagai faktor penyebab siswa belum dapat aktif mengikuti pembelajaran daring. Terutama terkendala fasilitas berupa gawai atau perangkat smartphone. Akibatnya, peserta didik tidak bisa menjangkau materi yang diberikan guru secara online. ”Karena memang ada yang HP-nya bergantian dengan orang tua, saudara, atau juga tidak memiliki HP,” ulasnya.
Mujiati menyatakan, sejak PJJ diberlakukan, dispendik sebenarnya telah menerapkan pembelajaran luar jaringan (luring). Yaitu, guru melakukan home visit atau kunjungan ke rumah siswa yang mengalami kendala daring. Baik yang dilakukan secara door-to-door maupun belajar berkelompok.
Akan tetapi, terbatasnya jumlah pendidik menjadikan kegiatan kunjungan tersebut kurang optimal. ”Kasihan kalau guru terus berkunjung ke rumah siswa yang jaraknya terlalu jauh,” bebernya.
Untuk memaksimalkan PJJ tersebut, dispendik saat ini mulai menggulirkan pembelajaran luring melalui siaran radio. Pembelajaran secara on air baru dijalankan awal pekan lalu melalui saluran radio milik Pemkab Mojokerto. Mujiati menyatakan, metode pembelajaran lewat radio bertujuan menjangkau siswa yang terkendala mengikuti pembelajaran online.
Jadwal mengudara dilakukan setiap sore hari dengan rentang waktu dua jam. Sementara materi pembelajaran diisi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kabupaten Mojokerto. Masing-masing terbagi untuk jenjang SMP tiap hari Senin– Kamis. Sedangkan jenjang SD dijadwalkan Jumat dan Sabtu.