Jawa Pos

Bikin Cat House untuk Adopsi Donasi

Purwo Cendikia tidak sekadar mengadopsi anak-anak bulu karena lucu. Lebih dari itu, piaraan berbulu lembut tersebut adalah pelepas kesepianny­a sejak ditinggal orang tua semasa kuliah.

-

”BUBU ini pas awal diadopsi kurus banget. Beratnya enggak sampai 500 gram. Sekarang sudah 2 kilogram,” ujar Purwo Cendikia saat ditemui di rumahnya di Bronggalan Sawah pada Rabu (14/10). Dia menunjukka­n kucing peliharaan­nya berjenis persia peaknose bernama Bubu.

Purwo juga memelihara tiga kucing persia lain. Dia mengadopsi­nya saat kucing-kucing itu sakit atau dinilai tidak lagi dirawat dengan layak oleh pemilik sebelumnya.

Kecintaan Purwo terhadap kucing dimulai sejak menginjak bangku SMA. Dia kerap kali memberi makan kucing yang telantar di jalanan atau street feeding. Jika kucing sedang sakit, dia tidak segan membawa dan merawatnya di rumah. Perasaan iba itu membuat Purwo termotivas­i untuk menyelamat­kan lebih banyak kucing.

”Pas lulus kuliah pada 2018, sudah mulai adopsi beberapa kucing ras,” ungkap alumnus Akuntansi Universita­s Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) tersebut.

Kucing yang diadopsi Purwo sangat beragam. Mayoritas berjenis persia. Kondisi kucing yang diadopsi biasanya tidak sehat. Misalnya, sakit atau kekurangan gizi. Karena itulah, ia membutuhka­n perawatan lebih. Menurut Purwo, sang pemilik lama biasanya tidak sanggup merawat. Misalnya, empat kucing yang tinggal di rumahnya saat ini. Yakni, Bubu, Nino, Oyen, dan Ciko.

Purwo menceritak­an kisah adopsi kucingkuci­ngnya tersebut. Misalnya, Bubu yang diadopsi dengan berat badan hanya 400 gram saat berusia 2,5 bulan. Tubuhnya kurus kering karena divonis kekurangan gizi. Setelah menjalani perawatan dan pengobatan, kini Bubu mampu tumbuh. Bahkan, beratnya mencapai 2 kilogram saat berusia 7 bulan. Begitu pula Nino, Ciko, dan Oyen. Mereka diadopsi dalam keadaan penuh jamur dan tanpa induk.

Masih ada sekitar 10 kucing lainnya yang diadopsiny­a. Namun, Purwo memilih merawatnya di tempat khusus. Yaitu, di sebuah

cat house yang dia dirikan bersama saudaranya di kawasan Gunungsari. Cat house tersebut ditinggali kucing-kucing yang tengah dirawat atau siap diadopsi. Purwo membuat sistem adopsi donasi atau charity.

”Jadi, biayanya juga digunakan untuk perawatan kucingkuci­ng yang sedang dipulihkan,” jelas pemilik Bubu Cat House tersebut.

 ??  ?? BUBU Persia peaknose Diadopsi saat berusia 2,5 bulan Sangat kurus. Sekarang (usia 7 bulan) ia memiliki berat 2 kilogram
BUBU Persia peaknose Diadopsi saat berusia 2,5 bulan Sangat kurus. Sekarang (usia 7 bulan) ia memiliki berat 2 kilogram
 ??  ?? CIKO Persia medium nose berwarna oranye Ukuran gede Diadopsi saat berusia 6 bulan karena kekurangan gizi Bobotnya kini (8,5 bulan) mencapai 3,5 kilogram
CIKO Persia medium nose berwarna oranye Ukuran gede Diadopsi saat berusia 6 bulan karena kekurangan gizi Bobotnya kini (8,5 bulan) mencapai 3,5 kilogram
 ??  ?? KESAYANGAN: Purwo Cendikia bersama Bubu (kanan) dan Oyen. Dua anabul tersebut berjenis persia. Saat kali pertama diadopsi, kondisi keduanya jauh dari kata sehat. GUSLAN GUMILANG/JAWA POS
KESAYANGAN: Purwo Cendikia bersama Bubu (kanan) dan Oyen. Dua anabul tersebut berjenis persia. Saat kali pertama diadopsi, kondisi keduanya jauh dari kata sehat. GUSLAN GUMILANG/JAWA POS
 ??  ?? NINO Persia medium nose berwarna abu-abu Diadopsi saat berusia 1 tahun karena penuh jamur
Beratnya kini (1,5 tahun) mencapai 7 kilogram
NINO Persia medium nose berwarna abu-abu Diadopsi saat berusia 1 tahun karena penuh jamur Beratnya kini (1,5 tahun) mencapai 7 kilogram
 ??  ?? OYEN Persia medium nose berwarna oranye Ukurannya kecil
Diadopsi saat berusia 1 bulan lantaran induknya meninggal
Beratnya kini (2,5 tahun) mencapai 1 kilogram
OYEN Persia medium nose berwarna oranye Ukurannya kecil Diadopsi saat berusia 1 bulan lantaran induknya meninggal Beratnya kini (2,5 tahun) mencapai 1 kilogram

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia