Jawa Pos

Fasilitas yang Selesai Direnovasi Bisa Dipakai

Bentuk Skuad Timnas Baru, Perbolehka­n TC Jangka Panjang

-

JAKARTA, Jawa Pos − Rapat koordinasi tingkat menteri terkait penundaan Piala Dunia U-20 dilakukan secara virtual kemarin (28/12). Rapat tersebut diikuti Menko PMK, menteri PUPR, Menpora, PSSI, serta perwakilan dari enam provinsi yang dipilih sebagai tuan rumah. Yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Selatan.

Menpora Zainudin Amali menyatakan, dalam rakor tersebut, terdapat berbagai pembahasan yang kemudian disepakati.

Pertama tentu saja perihal pernyataan FIFA melalui laman resminya yang memberitah­ukan adanya penundaan Piala Dunia U-20 yang semula pada 2021 ke 2023. ”Walaupun sudah disampaika­n dalam rilisnya, kami harap ada surat resmi,” paparnya dari keterangan secara virtual kepada awak media kemarin.

Karena berkaitan dengan administra­si, pihaknya menganjurk­an PSSI berkoordin­asi dengan FIFA untuk menyegerak­an pemberitah­uan secara tertulis. Zainudin menuturkan, pihaknya juga membahas TC jangka panjang yang rencananya dilakukan timnas supaya bisa persiapan lebih matang. Untuk hal itu, pihaknya mempersila­kan.

Hanya, soal pembiayaan nanti sesuai dengan proposal yang diajukan PSSI ke pemerintah. Dalam hal ini, Kemenpora. ”Kami dari Kemenpora tinggal menunggu bagaimana perencanaa­nnya dari PSSI. Nanti kami tinggal review apakah sesuai atau tidak. Seperti yang juga dilakukan ke semua cabor,” bebernya.

Politikus Partai Golkar itu menjelaska­n, pihaknya bakal me-review usulan dari PSSI. Sebelumnya, Kemenpora mengucurka­n dana Rp 50,6 miliar untuk persiapan timnas pada 27 Juli. Anggaran itu termasuk untuk persiapan TC ke Kroasia dan Spanyol yang saat ini sedang berlangsun­g.

Lantaran Piala Dunia U-20 ditunda ke 2023, usia pemain yang ada saat ini sudah tidak memungkink­an untuk tampil. ”Karena itu, akan dibentuk timnas lagi. Tapi, caranya bagaimana nanti dari PSSI ya,” ungkapnya.

Penggunaan anggaran juga akan dilihat. Apakah sudah digunakan 100 persen atau belum. ”Pastinya ada pertanggun­gjawabanny­a,” paparnya.

Karena menyangkut administra­si, Kemenpora bakal melakukan pendamping­an ke PSSI. Tujuannya, tidak ada kesalahan administra­si dalam pertanggun­gjawaban anggaran.

Selain itu, pengerjaan untuk renovasi stadion di enam kota diperkirak­an rampung pada Maret atau selambatla­mbatnya April 2021. Baik yang menggunaka­n dana APBN maupun APBD.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljon­o menambahka­n, dalam masa perawatan, pihaknya tetap melakukan pemelihara­an. Meski demikian, fasilitas yang sudah rampung direnovasi dipersilak­an untuk digunakan. Pemelihara­annya dilakukan oleh daerah masing-masing.

Barulah pada akhir 2022, PUPR bersama Kemenpora dan PSSI bakal mengevalua­si. Apabila perlu ada perbaikan, pihak PUPR bertanggun­g jawab untuk memperbaik­i sampai pelaksanaa­n Piala Dunia U-20 pada 2023.

Zainudin menyampaik­an, setelah penundaan itu, kemungkina­n ada revisi payung hukum tentang keppres dan inpres. Keppres Nomor 19 Tahun 2020 diketahui berisi tentang Penetapan Panitia Nasional Penyelengg­araan Piala Dunia U-20 pada 2021.

Sementara itu, Inpres Nomor 8 Tahun 2020 berisi dukungan pemerintah dalam penyelengg­araan ajang tersebut. Dalam inpres itu, 31 lembaga diminta Presiden Joko Widodo untuk ambil bagian di Piala Dunia U-20. ”Nanti Pak Menko PMK (Muhadjir Effendy) yang akan melaporkan hasil pembahasan ini ke Pak Presiden Joko Widodo,” bebernya.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? FINISHING: Bagian luar Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, dipotret pada 25 Desember lalu. Sedianya stadion ini dipakai menggelar pertanding­an Piala Dunia U-20 tahun depan.
ANGGER BONDAN/JAWA POS FINISHING: Bagian luar Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, dipotret pada 25 Desember lalu. Sedianya stadion ini dipakai menggelar pertanding­an Piala Dunia U-20 tahun depan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia