Fungsikan Gedung BPSDM sebagai Ruang Isolasi
Hingga Kemarin Sudah Dihuni Lima Pasien
SURABAYA, Jawa Pos - Indikasi kembali meningkatnya jumlah kasus baru Covid-19 di Surabaya dan Jatim makin nyata. Rumah sakit (RS) rujukan kian sulit menyediakan ruang isolasi atau tempat tidur khusus untuk penderita virus korona. Karena itu, Pemprov Jawa Timur kembali akan memfungsikan gedung badan pengembangan sumber daya manusia (BPSDM) sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 setelah perawatan. Ratusan bed hingga peralatan mandi disediakan.
Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menuturkan, pelayanan tempat isolasi dibuka sejak Sabtu (26/12). Tepatnya setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke BPSDM. Hingga kemarin, ada lima pasien yang telah diisolasi. ”Kami siapkan dengan matang dan baik. Seluruh petugas disiagakan,” terangnya saat ditemui kemarin.
Sebelum dikirim ke BPSDM, pasien harus dinyatakan negatif dari rumah sakit. Namun, mereka membutuhkan waktu pemulihan atau recovery sampai 14 hari. Sementara itu, tak banyak rumah pasien yang dapat dijadikan tempat isolasi mandiri. Karena itu, pemprov menyediakan BPSDM bagi pasien yang tak bisa menjalani isolasi di rumah.
Jumlah bed yang disediakan sebanyak 350 unit. Per kamar hanya diisi dua pasien. Dengan luas kamar 4 x 5 meter persegi. Jarak per bed tidak berimpitan. Petugas memberikan jarak antar-bed 1,5 hingga 2 meter.
Selain bed, pemprov memberikan permakanan. Per hari, pasien mendapatkan jatah makan tiga kali. Kemudian ditambah dengan satu kali snack. ”Pemprov juga memperhatikan gizinya,” ungkap Aries.
Lantas, sampai kapan BPSDM menjadi lokasi isolasi pasien Covid-19? Aries belum bisa memastikan. Yang jelas, lanjut dia, BPSDM siap membantu jika Satgas Covid-19 Jatim kekurangan kapasitas bed.
Sebelumnya, BPSDM sempat dijadikan lokasi isolasi bagi pasien mulai 15 Maret hingga 15 Oktober. Aries menuturkan, setelah itu, BPSDM kosong kembali karena tren jumlah pasien Covid-19 sempat menurun. Saat itu jumlah bed yang disediakan lebih banyak daripada sekarang. Yakni, 450 bed.
Aries menyebutkan, untuk sekarang, pihaknya menyimpan 100 bed. Dia mengungkapkan, hal itu merupakan langkah antisipasi BPSDM. ”Februari mendatang ada kegiatan kediklatan. Kami simpan ruangan yang belum sama sekali dipakai pasien Covid-19,” jelasnya.
Saat ini pemprov tak menyediakan jam besuk bagi keluarga pasien. Di samping itu, kegiatan perkantoran BPSDM tetap berlangsung seperti biasa. Aries menyatakan, jarak antara asrama dan kantor BPSDM jauh. Yakni, sekitar 300 meter.
Untuk kepentingan keamanan dan kenyamanan, radius aktivitas pasien juga dibatasi. Pasien hanya boleh beraktivitas di area isolasi paling jauh 50 meter. Tak boleh melebihi jarak tersebut.