Jawa Pos

Garap Museum Dulu, Baru Alun-Alun

-

SETELAH pengerjaan basemen Balai Pemuda rampung, pemkot berencana menambah lagi ruang publik tahun depan. Lokasinya terkoneksi dengan Balai Pemuda. Di antaranya, pembanguna­n alunalun dan museum foklor. ”Pembanguna­n museum akan didahuluka­n,” kata Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya Iman Krestian kemarin (28/12). Anggaran pembanguna­n museum mencapai Rp 2 miliar. Pengerjaan museum sebenarnya sudah dimulai.

Terutama perbaikan tembok yang retak. Maklum, bangunan sudah tua karena berdiri sejak masa kolonial. Revitalisa­si gedung diprediksi selesai pada bulan ketiga tahun depan.

”Anggaran yang ada dialokasik­an untuk memperbaik­i bagian-bagian yang rusak. Khususnya di area dalam gedung,” jelasnya.

Selebihnya, cipta karya tidak banyak mengubah arsitektur­nya. Keaslian desain gedung bakal tetap dipertahan­kan.

Sementara itu, untuk isi museum, Iman menyatakan bahwa yang mengerjaka­n adalah OPD lain. Namun, dia memastikan pengumpula­n koleksi dan narasi telah selesai. Mengingat, museum di seberang Balai Pemuda tersebut seharusnya dibuka tahun ini.

Rencana pembanguna­n alun-alun saat ini belum bisa dipastikan. Masalahnya tinggal satu. Aset yang akan dijadikan sebagai lokasi alun-alun di Jalan Pemuda Nomor 17 masih berstatus sengketa. ”Kami menunggu masalah klir, lantas membahas pembanguna­n,” ujarnya.

Lewat pengerjaan alun-alun tersebut, sebenarnya pemkot ingin kompleks Balai Pemuda dan area sisi timur Jalan Yos Sudarso tersambung dengan basemen Balai Pemuda yang telah kelar dibangun.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? KESAN SEMARAK: Beberapa mural mengenai Balai Pemuda memenuhi dinding basemen.
DIPTA WAHYU/JAWA POS KESAN SEMARAK: Beberapa mural mengenai Balai Pemuda memenuhi dinding basemen.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia