Lagi, Warga Tewas Tersengat Jebakan Tikus
GRESIK, Jawa Pos – Jebakan setrum listrik untuk mengusir hama tikus kembali memakan korban nyawa. Minggu sore (27/12) seorang warga bernama Asmai tewas di tengah sawah karena tersengat jebakan itu. Laki-laki 55 tahun asal Desa Jatirembe, Benjeng, tersebut baru ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa kemarin pagi (28/12).
Korban ditemukan Adenan, keluarganya sendiri. Awalnya, Adenan terkejut saat melihat sesosok tubuh yang seakan tertidur di tengah sawah. ’’Pagi saya berangkat ke sawah seperti biasa. Sebab, saya juga ikut membantu mengerjakan sawah tersebut,’’ ujar pria 42 tahun itu.
Adenan pun mendekat. Dia semakin kaget ketika menyadari sesosok tubuh itu adalah Asmai yang masih keluarga. Apalagi, tubuh tersebut sudah membujur kaku. Dia langsung melaporkan kejadian itu kepada warga dan pemerintah desa. Tidak lama, jasad korban dievakuasi warga dan petugas.
Kapolsek Benjeng AKP Sholeh Lukman Hadi mengungkapkan, terdapat beberapa luka bakar pada tubuh korban. Karena itu, korban ditengarai tersetrum aliran listrik kawat jebakan tikus. ’’Saat diangkat ke atas tanggul, kondisi tubuh korban tampak mengalami luka bakar pada jari kanan dan kiri serta bagian dada sepanjang 4 sentimeter,’’ ujarnya.
Saat kejadian, pada kawat jebakan tikus tersebut masih ada aliran listriknya. ’’Diduga, korban terkena aliran listrik saat memperbaiki kontur tanah sawah dengan tangan kosong. Apa pun tegangan listrik tersebut bisa membahayakan nyawa,’’ ungkap perwira dengan tiga balok itu.
Sholeh manyatakan, pihak keluarga menerima secara ikhlas kejadian tersebut sebagai musibah. Jasad korban langsung dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan. ’’Keluarga tidak menuntut pihak lain dengan membuat surat pernyataan,’’ katanya.
Kasus warga atau petani tewas tersengat aliran listrik jebakan tikus bukan kali pertama, tapi sudah berkali-kali. Dinas pertanian pun menyebut sudah beberapa kali memberikan sosialisasi kepada warga agar tidak menggunakan alat berbahaya itu. Beberapa kasus serupa pernah menimpa petani di Desa Tiremenggal, Dukun; Desa Bolo, Sidayu; dan Desa Punduttrate, Benjeng.