Arief Jabat Ketua PGRI Periode Kedua
GRESIK, Jawa Pos – Arief Susanto kembali terpilih sebagai ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Gresik periode 2020–2025. Pada konferensi pemilihan ketua Sabtu lalu (26/12), Arief menang telak dari tiga kandidat lainnya. Dari 771 pemilih, kepala SMK PGRI 1 Gresik itu mendapatkan 765 suara.
Sesuai surat keputusan (SK) nomor 052.9/SK/KAB/ XXII/2020, Arief pun mendapat mandat untuk menjadi ketua PGRI Gresik periode kedua. Sementara itu, ketua dewan pembina dijabat Moeljono yang juga pernah menjadi ketua PGRI Gresik selama tiga periode.
Setelah dipercaya untuk kembali memimpin PGRI lima tahun mendatang, kepada Jawa Pos Arief mengatakan sudah menyiapkan beberapa program prioritas. Di antaranya, terus memperjuangkan peningkatan dan perhatian pemerintah kepada guru-guru honorer.
Selama ini, honor para guru honorer masih jauh di bawah upah minimum kabupaten (UMK) Gresik. Terakhir, para guru honorer K-2 mendapatkan honor Rp 1,8 juta per bulan, sedangkan guru honorer non-K-2 hanya Rp 1 juta.
Program lain, lanjut Arief, meningkatkan profesionalisme guru di seluruh tingkat. Menurut dia, kesejahteraan dan profesionalitas itu saling berkaitan. Apabila kesejahteraan naik, tentu kualitas pendidikan juga meningkat. Selain itu, pihaknya ingin pemerintah meningkatkan perhatian terhadap anak didik. Termasuk bantuan biaya pendidikan untuk siswa SMA/SMK/MA.
’Meskidibawahnaunganpemprov,siswa-siswinyaadalahwarga Gresik.Karenaitu,tidaksalahapabila pemkab memberikan bantuan biaya pendidikan,” ucapnya.
Untuk mewujudkan tiga program tersebut, sambung Arief, pihaknya akan melaksanakan agenda terdekat lebih dahulu. Yakni, beradaptasi dengan pemimpin baru hasil Pilkada 2020 Gresik. ’’Kami berharap program tersebut nanti mendapat dukungan dari pemimpin baru Gresik. Yang jelas, inti program PGRI adalah memperjuangkan kesejahteraan guru. Sebab, dari situ juga muaranya meningkatkan kualitas pendidikan,’’ ungkapnya.