Jawa Pos

Tawuran Antargeng Makan Korban

Berawal dari Saling Olok di Medsos

-

SURABAYA, Jawa Pos - Geng di Kota Pahlawan kembali menebar keresahan. Geng All the Best melakukan tawuran dengan Geng HAH di Jalan Nias pada Minggu (27/12). Dua remaja yang tidak terkait menjadi korban kebrutalan karena dianggap berafilias­i ke salah satu geng.

Polisi yang mendapat laporan kasus tawuran itu langsung memburu pelaku. Dari pendalaman polisi, diketahui para pelakunya adalah anggota Geng All Best. Polisi kemudian mengamanka­n sembilan anggota Geng All Best.

Namun, hanya tiga yang ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti melakukan penganiaya­an. Ironisnya, semua masih di bawah umur. Masing-masing adalah FTB, 15; FI, 15; dan NFA, 14. ”Kebetulan yang menjadi korban juga di bawah umur,” kata Wakasatres­krim Polrestabe­s Surabaya AKP Ambuka Yudha Hardi Putra kemarin (28/12).

Ambuka menuturkan, penganiaya­an itu berawal dari perselisih­an antarkelom­pok. FTB yang merupakan anggota Geng All Best memiliki masalah dengan anggota Geng HAH. Dia saling olok di media sosial. Dia meminta bantuan gengnya.

FTB kemudian menantang lawannya yang berasal dari anggota geng lain untuk tawuran. Ajakan itu diterima. Kedua geng sepakat melakukan tawuran di Jalan Nias.

Ada 15 orang anggota Geng All Best yang berangkat ke lokasi. Mereka berbonceng­an dengan tujuh motor. ”Di lokasi, sempat terjadi perkelahia­n antarkelom­pok,” ujarnya.

Namun, tawuran tidak berlangsun­g lama. Geng HAH kalah jumlah. Mereka terdesak dan memilih kabur. Anggota Geng All Best yang masih emosi mengejar.

Ambuka menerangka­n, komplotan tersangka sempat kehilangan jejak. Namun, mereka tidak pulang. FTB cs terus berkelilin­g untuk mencari lawannya yang lari. ”Di Jalan Manyar, kelompok pelaku melihat dua remaja yang dianggap mirip dengan anggota lawannya,” ucap polisi dengan tiga balok di pundak itu. Kedua korban saat itu menunggu ban motor untuk ditambal.

Mantan Kasatreskr­im Polresta

Sidoarjo tersebut menuturkan, kedua korban langsung dianiaya tanpa ditanya. Bukan hanya dengan tangan kosong, melainkan juga dengan senjata tajam (sajam). ”Jenis sajamnya beragam,” tuturnya sembari menunjukka­n tiga sajam yang disita. Yakni, pisau, pedang, dan gergaji yang dibuat dari pelat besi.

Imbas dari penganiaya­an itu, lanjut dia, kedua korban mengalami luka yang cukup parah. Untung, kondisinya kini sudah berangsur membaik. ”Luka sayatan di tangan ada. Di perut juga ada,” paparnya.

Ambuka menyatakan, satreskrim mendalami kejadian itu setelah mendapat laporan. Berdasar keterangan saksi dan rekaman CCTV, pihaknya mengamanka­n sembilan orang. Mereka merupakan anggota Geng All Best.

 ?? EDDI SUDRAJAT/JAWA POS ?? MERESAHKAN: Para anggota Geng All Best diamankan polisi di Mapolresta­bes Surabaya kemarin.
EDDI SUDRAJAT/JAWA POS MERESAHKAN: Para anggota Geng All Best diamankan polisi di Mapolresta­bes Surabaya kemarin.
 ?? EDDI SUDRAJAT/JAWA POS ?? TAJAM: AKP Ambuka (tengah) memegang barang bukti penganiaya­an.
EDDI SUDRAJAT/JAWA POS TAJAM: AKP Ambuka (tengah) memegang barang bukti penganiaya­an.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia