Jawa Pos

Usulkan Kenaikan Insentif untuk Guru TPQ dan PAUD

-

SURABAYA, Jawa Pos − Kesejahter­aan para pendidik di taman kanak-kanak (TK), pendidikan anak usia dini (PAUD), serta Taman Pendidikan Alquran/Quran (TPA/TPQ) dan kelas Minggu mendapat perhatian khusus. Dewan mengusulka­n adanya kenaikan insentif yang diberikan oleh dinas terkait.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menilai, kenaikan insentif merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap para pendidik di tingkat paling bawah. Sebab, para guru TK, bunda PAUD, dan pengajar di TPA/TPQ memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. ”Karena fondasi karakter ditanamkan ketika anak belajar di TK, PAUD, dan TPA/TPQ,” ujarnya kemarin (29/12).

Selama ini banyak guru TK, PAUD, dan pengajar di TPA/TPQ yang mengeluhka­n besaran insentif. Selain itu, waktu pencairann­ya kadang terlambat. Sebab, ada indikator yang harus dipenuhi supaya bisa mendapatka­n insentif tersebut. Salah satunya terkait banyaknya waktu mengajar selama satu bulan

J

Untuk besaran insentif, pendidik di TK atau PAUD yang tidak berlokasi di balai RW menerima Rp 250 ribu per bulan. Pendidik yang mengajar di balai RW mendapatka­n insentif Rp 400 ribu. Total ada 12 ribu pendidik yangg mengajar di tingkat TK dan PAUD.

Para pengajar TPA/TPQ dan kelas Minggu mendapatka­n insentif yang sama dengan pengajar TK/PAUD di balai RW. Nilainya Rp 400 ribu. Di Surabaya, ada 13 ribu pendidik yang mengajarka­n ilmu agama di TPA/TPQ maupun kelas Minggu bagi yang beragama nonmuslim.

Khusnul mengatakan bahwa berdasar rapat di internal komisi, para pengajar tersebut perlu mendapat perhatian lebih. Karena itu, pihaknya mengusulka­n adanya kenaikan insentif tahun depan. ”Mereka layak mendapatka­n lebih. Tetapi, tetap harus disesuaika­n dengan ketersedia­an anggaran Kota Surabaya,” katanya.

Insentif untuk guru TK/PAUD di luar balai RW diusulkan naik Rp 50 ribu menjadi Rp 300 ribu. Insentif untuk yang mengajar di balai RW diusulkan naik Rp 100 ribu menjadi Rp 500 ribu. Untuk pengajar TPA/TPQ dan kelas Minggu, Komisi D DPRD Surabaya mengusulka­n dinaikkan Rp 100 ribu menjadi Rp 500 ribu.

Politikus PDIP itu menyadari, nilai tersebut memang belum bisa dikatakan besar. Minimal, kenaikan insentif bagi para pendidik bisa memberikan manfaat lebih bagi mereka. ”Kita jangan melihat nilainya. Tetapi, pemerintah perlu hadir sebagai bentuk perhatian kepada orang-orang yang telah mencerdask­an dan menanamkan karakter baik kepada anakanak di Surabaya,” tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Soepomo menyambut baik usulan tersebut. Namun, hal itu akan dirapatkan kembali bersama bidangbida­ng terkait. ”Sudah kami terima usulan itu. Tapi, nanti masih kami diskusikan lagi,” jelasnya.

 ?? FRANKLIN MAHESA FOR JAWA POS ?? SENYUM KEMENANGAN: Franklin Mahesa Wibisono (kanan), Pipit Andriani (tengah), dan Shafira Dwi Putri setelah menerima pengumuman menjadi juara debat internasio­nal di Suzhou, Tiongkok, yang dihelat secara virtual.
FRANKLIN MAHESA FOR JAWA POS SENYUM KEMENANGAN: Franklin Mahesa Wibisono (kanan), Pipit Andriani (tengah), dan Shafira Dwi Putri setelah menerima pengumuman menjadi juara debat internasio­nal di Suzhou, Tiongkok, yang dihelat secara virtual.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia