Jawa Pos

Rengginang dan Semanggi Rambah Luar Negeri

-

SURABAYA, Jawa Pos – Makanan khas Surabaya punya daya tarik sendiri di pasar luar negeri. Para pelaku home industry makanan Surabaya bahkan sampai mengekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat.

Kepala Dinas Perdaganga­n Kota Surabaya Wiwiek Widayati menyampaik­an bahwa kuliner produk rumahan punya potensi besar merambah pasar luar negeri. Itu menjadi perhatian serius dinas perdaganga­n untuk mendamping­i sejumlah pelaku UMKM kuliner agar bisa tembus pasar luar negeri. ”Potensinya besar sekali,” kata Wiwiek kepada Jawa Pos Senin (28/12).

Komoditas ekspor itu, antara lain, makanan-makanan ringan khas Surabaya. Yaitu, berupa kue kering seperti rengginang, pukis, keripik daun kelor, dan semanggi. Ada juga olahan sambal yang sudah lebih dulu diekspor ke Belanda dan Amerika. ”Ini UMKM semua. Hasil olahan rumahan,” ujar Wiwiek.

Dia menyampaik­an, mencoba pasar luar negeri memang berawal dari inisiatif pelaku usaha. Pemkot melalui dinas perdaganga­n pun membantu memfasilit­asi kelengkapa­n dokumen. Mulai penerbitan merek, sertifikas­i legalitas usaha, hingga penerbitan label halal.

Pemerintah juga membantu mengoptima­lkan penetrasi pasar UMKM ke luar negeri. Caranya, aktif melakukan komunikasi dengan Kementeria­n Perdaganga­n di Jakarta. Juga bekerja sama dengan gabungan pengusaha eksporter Indonesia di Surabaya. ”Harapannya, kita bisa membuka pasar yang lebih luas. Juga langkah ini bisa ditiru oleh home industry bidang lain selain kuliner,” paparnya.

Kondisi pandemi Covid-19, sambung Wiwiek, bukan halangan untuk melakukan inovasi. Pihaknya pun aktif membantu pelaku usaha untuk terus mengembang­kan usahanya.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? TEMBUS MANCANEGAR­A: Salah satu UKM rumahan yang mengekspor keripik tempe di kawasan Ngagel Madya, Surabaya.
FRIZAL/JAWA POS TEMBUS MANCANEGAR­A: Salah satu UKM rumahan yang mengekspor keripik tempe di kawasan Ngagel Madya, Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia