Jawa Pos

Dana Hibah Kampung Tangguh Cair

Mulai Kemarin sampai Hari Ini, Total Rp 3,25 Miliar

-

SURABAYA, Jawa Pos – Menjelang pengujung tahun, dana hibah untuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo akhirnya bisa dicairkan. Pencairan itu dimulai kemarin sore (29/12) dan dimaksimal­kan hari ini (30/12). Total alokasi anggaran itu mencapai Rp 3,25 miliar.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menuturkan, pencairan dana tersebut punya arti penting sebagai stimulan agar kampung tangguh kembali aktif. Terutama menjelang pergantian tahun. Satgas kampung tangguh bisa bekerja maksimal untuk menekan kasus baru Covid-19 sebagai dampak libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

”Tadi saya dibisiki oleh Pak Sekda (Sekretaris Daerah Surabaya Hendro Gunawan, Red) bahwa anggaran dana kampung tangguh bisa cair mulai sore nanti (kemarin). Besok (hari ini) semua sudah selesai,” kata Whisnu setelah memimpin rapat koordinasi (rakor) satgas Covid-19 di ruang sidang wali kota kemarin.

Whisnu menjelaska­n, pencairan dana hibah tersebut merupakan yang pertama sejak Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo berdiri. Jika masih ada alokasi anggaran pada 2021, lanjut dia, dana bisa dicairkan kembali.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas

Percepatan Penanganan Covid19 Kota Surabaya Irvan Widyanto menyampaik­an, 650 kampung mendapat pencairan hibah itu. Naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) sudah ditandatan­gani saat Tri Rismaharin­i menjadi wali kota Surabaya.

”Itu yang mengajukan pencairan dan sudah mendapat SK wali kota,” papar Irvan. Dengan alokasi Rp 5 juta per satgas kampung tangguh, total dana hibah yang dicairkan Rp 3,25 miliar. Semua anggaran itu bersumber dari APBD Pemkot Surabaya.

Dana hibah tersebut bisa dipergunak­an untuk pengadaan sarana-prasarana yang berkaitan dengan protokol kesehatan (prokes). Misalnya, pembelian alat pengukur suhu tubuh, hand sanitizer, bak cuci tangan, hingga masker. ”Ini sebagai stimulan dalam mendukung daya juang warga untuk mengakhiri pandemi Covid-19,” papar Irvan.

Pencairan dana hibah kampung tangguh disambut positif oleh warga. Misalnya, yang disampaika­n Ketua RW VI, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Sigit Sudaryono. Dia menyatakan sangat membutuhka­n anggaran itu sebagai pendamping agar program penanganan Covid19 di lingkungan­nya tetap jalan. ”Pasti butuh. Bagaimanap­un, semua butuh dana,” ujar Sigit.

Sejak pandemi pada April lalu, setiap warga menyumbang secara sukarela untuk membeli berbagai kebutuhan. Mulai pendirian posko, pengadaan hand sanitizer, thermo gun, sabun pencuci tangan, hingga masker. Setidaknya dibutuhkan anggaran Rp 10 juta untuk pengadaan semua peralatan itu. ”Semua dilakukan mandiri,” tutur Sigit.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia