Bangun Dua Posko di Kaki Jembatan Suramadu
SURABAYA, Jawa Pos − Dua posko pengamanan pergantian tahun dibangun kemarin (29/12). Dua posko itu berada di dekat kaki jembatan sebelah barat dan timur. Nanti posko tersebut digunakan untuk memantau aktivitas pergantian tahun dan penegakan protokol kesehatan.
Salah seorang anggota BPB Linmas Kota Surabaya Abdul Ghofur mengatakan, posko itu didirikan kemarin sejak pukul 10.00. Posisi posko, kata dia, diarahkan ke selatan agar leluasa untuk memantau segala aktivitas menjelang pergantian tahun. ”Nanti berbagai instansi di sini, mulai dari kepolisian, TNI, dan dari pemkot,” kata dia setelah membangun posko tersebut.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, selain untuk menjaga ketertiban masyarakat, posko tersebut juga difungsikan untuk melaksanakan operasi yustisi protokol kesehatan. Juga akan ada pembatasan aktivitas masyarakat menjelang pergantian tahun. ”Kalau hasil rapat, pukul 17.00 sudah dimulai skriningnya,” katanya kemarin (29/12).
Dia menambahkan, skrining itu menyasar warga di luar Surabaya yang akan diminta pulang. Kecuali memiliki kepentingan lain seperti kepentingan kesehatan, angkutan sembako, dan transportasi umum. Di tempat itu juga dilakukan pengecekan penerapan prokes. Jika ada warga yang kedapatan tidak memakai masker, akan langsung dilakukan tes usap di tempat.
Eddy mengatakan, untuk pergantian tahun, diberlakukan jam malam mulai pukul 20.00. ”Itu jamnya khusus malam tahun baru,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, pihaknya akan melibatkan seluruh anggotanya bersama TNI dan Pemkot Surabaya untuk pengamanan menjelang pergantian tahun.
Ganis menjelaskan, ada tiga lokasi yang menjadi fokus utama petugas gabungan. Di antaranya, di kawasan kaki Jembatan Suramadu sisi timur dan barat. Lalu, di pintu keluar jembatan dan di seputar BPWS. Bakal dilakukan penyekatan selektif di akses keluar Jembatan Suramadu.
Pihaknya tetap membolehkan pengendara yang membawa bahan pokok dan memiliki kepentingan yang mendesak. ”Kami gencarkan imbauan tetap di rumah. Berbagai bahasa, termasuk bahasa Madura,” jelasnya.