Cegah Kerumunan, Lampu Dimatikan
SURABAYA, Jawa Pos − Pengerjaan jembatan Joyoboyo sudah kelar. Tinggal merapikan taman-taman di sepanjang jembatan dan area air mancur. Tapi, jembatan tak boleh dilewati dulu sebelum diresmikan pemkot. Bahkan, sekadar untuk menyalakan lampu.
Soal lampu, pelaksana proyek jembatan Taufan Wibowo mengatakan memang tak boleh dinyalakan saat malam. Penyebabnya, lampu-lampu jembatan yang gemerlap tersebut bisa menarik perhatian pengendara. Mereka berhenti dan kemudian mengabadikan momen.
”Seperti saat malam Minggu kemarin,” katanya (29/12). Saat itu, sebenarnya pelaksana sedang tes instalasi kelistrikan jembatan. Semua lampu akhirnya dinyalakan. Mulai lampu taman, jalur pedestrian, sling jembatan, hingga air mancur.
Lampu jembatan Joyoboyo yang gemerlap dengan jumlah ribuan membuat warga mendekat. Lalu, saling berfoto. Kondisi itu menimbulkan kerumunan. Akibatnya, pelaksana mendapat teguran dari pihak kepolisian. ”Akhirnya, kami matikan lampu-lampunya. Kalaupun dinyalakan, enggak semua,” ucapnya.
Taufan mengatakan, saat ini proyek pengerjaan fisik Joyoboyo sudah kelar. Jembatan sepanjang 150 meter itu sudah selesai 100 persen. Kini pengerjaan tinggal finishing. Misalnya, mengelap lantai teraso dan menyulami rumput agar tumbuh lebih rapat.
Di luar itu, sudah tak ada pengerjaan lagi. Semuanya beres. Pelaksana kini tinggal menunggu instruksi dari pemkot. Termasuk penyerahan jembatan dengan anggaran Rp 39,9 miliar itu sebelum diresmikan dan digunakan untuk arus lalu lintas menuju Gunungsari.
Saat diresmikan nanti, di sekitar area jembatan Joyoboyo juga akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Khususnya untuk arah menuju luar kota. Hingga kemarin dinas perhubungan (dishub) menyiapkan skema rekayasa lalu lintas itu.