Sisipkan Pesan Personal Seniman dalam Mendobrak Rasa Takut
SURABAYA, Jawa Pos - Dua belas seniman asal Unesa menggelar pameran virtual selama Desember. Mengusung tajuk Mendobrak Rasa Takut, para seniman itu berkarya dengan ciri khas masing-masing yang mempunyai arti dalam. Karya virtual yang bekerja sama dengan House of Sampoerna itu pun beragam. Mulai seni lukis, batik, hingga instalasi. KetuaPanitiaPameranEmilFaismengungkapkan bahwa pameran Mendobrak Rasa Takut adalah sebuah pameran yang berbeda dari biasanya. Ada pesan bagaimana para seniman yang terlibat mengatasi rasa takut mereka yang kemudian dituangkan pada setiap karya mereka.
Misalnyasaja,karyadariJohanHamdali.Membuat karyainstalasiberjudulLeftBehind,diamenyisipkan kritik sosial yang berfokus pada lingkungan. Kali inigiliranlingkungandisekitarpegununganyang dikritiknya. Berbekal cat metal dan kawat di atas kayu, dia membuat bentuk botol plastik yang menjadi sampah paling umum.
Dalam pameran virtual itu, dia menjelaskan bahwa di pegunungan Indonesia masih banyak pendaki yang meninggalkan sampahnya. Dari situlah, karyanya dibuat dengan bentuk dasar botol kemudian di atasnya ditambahkan pepohonan dan tenda. Lewat karyanya, dia berharap para pendaki bisa lebih aware dengan sampah yang mereka tinggalkan.
Sementara itu, Manajer House of Sampoerna
Rani Anggraini menambahkan bahwa menampilkan 12 karya seniman dari mahasiswa Unesa itu adalah salah satu goal yang ingin mereka capai. Sebab, setiap seniman yang terlibat di dalamnya dianggap punya cara yang menarik bagaimana mengekspresikan pesan lewat karya-karyanya.
Terlebih dalam mengusung tema Mendobrak Rasa Takut. ”Rasa takut melakukan kesalahan dan kegagalan saat ingin menuju kesempurnaan itu memang harus diatasi dengan terus bekerja dan berusaha untuk berbuat lebih baik lagi,” terangnya. Dari situ, Rani menambahkan bahwa tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada hanya kesuksesan yang tertunda.