Jawa Pos

Simpanan Masyarakat di Perbankan Naik

-

JAKARTA, Jawa Pos − Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat kenaikan simpanan atau tabungan masyarakat di 110 bank umum naik selama November 2020. Naik 0,15 persen dibandingk­an bulan sebelumnya (monthto-month/MoM). Namun, untuk bank BUKU I dan II, terjadi penurunan simpanan.

”Jumlah tabungan masyarakat menjadi Rp 6.701 triliun dari Rp 6.691 triliun pada Oktober,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa kemarin.

Secara tahunan (year-onyear/YoY), total nilainya terkerek naik hingga 10,91 persen. Pada periode yang sama tahun lalu, hanya Rp 6.042 triliun. Peningkata­n tersebut seiring dengan penambahan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov

jumlah rekening simpanan. Tumbuh 1,27 persen MoM atau 4.337.427 rekening. ”Sedangkan dibanding 2019, naik 14,24 persen YoY menjadi 344.544.394 rekening,” imbuhnya.

Secara lebih teperinci, data selama November menunjukka­n pertumbuha­n nominal simpanan dengan tingkat simpanan di bawah Rp 100 juta sebesar 1,1 persen atau Rp 10,49 triliun. Namun, simpanan di atas Rp 5 miliar turun 0,7 persen atau Rp 22,96 triliun.

Purbaya mengatakan, pandemi Covid-19 membuat masyarakat menahan pengeluara­n. Khususnya, simpanan jumbo. Baik untuk konsumsi nasabah perorangan maupun untuk investasi bagi nasabah korporasi.

Melihat pergerakan bank umum berdasar kategori usaha (BUKU), posisi simpanan secara historis sejak 2013 menunjukka­n pola yang konsisten menjelang akhir tahun pada November dan Desember. Di dua bulan itu, biasanya terjadi pergeseran simpanan secara sementara dari bank BUKU I dan II ke bank BUKU III dan IV.

Baru pada Januari tahun berikutnya simpanan tersebut akan kembali ke bank BUKU I dan II. LPS juga mencatat peningkata­n pertumbuha­n dana pihak ketiga (DPK) di perbankan BUKU I hingga IV dari Agustus hingga November 2020. ”Itu mengindika­sikan bahwa kondisi likuiditas perbankan semakin stabil. Pertanda pulihnya konsumsi dan investasi masyarakat menjelang akhir tahun ini dan awal tahun depan. Seiring dengan rencana pemerintah untuk melaksanak­an program vaksinasi awal 2021,” urai Purbaya.

Sementara itu, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai, tingkat konsumsi masyarakat masih cenderung lemah. Masih ada masyarakat menengah ke atas dengan pengeluara­n di atas Rp 5 juta per bulan yang menahan belanja. Padahal, kelompok tersebut menguasai 83 persen dari total konsumsi nasional. ”Yang notabene penghasila­nnya tidak terganggu cenderung menahan belanja karena khawatir terhadap penyebaran virus tersebut,” ucapnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia