Jawa Pos

Lelucon Penutupan Tol yang Menipu

-

KABAR tentang penutupan pintu akses masuk tol di Surabaya bertebaran di media sosial. Kabar itu beredar seiring dengan pembatasan mobilitas masyarakat menjelang tahun baru untuk mencegah lonjakan penularan Covid-19. Agar lebih meyakinkan, kabar itu dibentuk seperti flyer yang menyertaka­n logo Jasa Marga.

’’Penutupan pintu tol. Terkait pandemi yg semakin ganas pada liburan nataru (natal dan tahun baru) 2021. Seluruh akses pintu tol ke arah luar kota surabaya dan dari luar kota ke surabaya ditutup. Demikian juga arah akses pintu tol yg dari arah mana saja, yg mengarah kota surabaya ditutup total.’’ Demikian tampilan awal pamflet digital yang diunggah akun Facebook Tian Sie Cungkring kemarin (bit.do/TutupTotal).

Namun, saat tampilan awal flyer itu diklik, informasi tersebut hanyalah lelucon. Di bagian bawah terdapat catatan bahwa pintu tol akan terbuka kembali setelah kartu elektronik tol ditempelka­n untuk akses pembayaran.

Sayang, tak sedikit netizen yang gagal paham dengan unggahan humor itu. Hanya melihat tampilan awal posting-an tersebut, lantas menyebarka­n ulang dengan keyakinan bahwa akses keluar-masuk tol Surabaya benar-benar ditutup.

Contohnya, akun Nur Syamsi yang berkomenta­r nyinyir. Dia menulis, hanya akses ke tempat pemungutan suara (TPS) pada pilkada 2020 lalu yang dibuka lebar. Ada pula netizen yang menanggapi bahwa Covid-19 hanya melewati jalan tol. ’’Dg adanya Nataru untuk menghidari corona masuk, maka dr itu segala arah di ttup.. termasuk jln setapak. Emg corona bisanya cm lewat tol??’’ tulisnya.

Di sisi lain, Operations Department Head Jasa Marga Surabaya–Gempol Ahmad Basuni menegaskan, penutupan jalan tol secara total merupakan informasi yang keliru. Tol merupakan akses jalur nasional, sehingga tidak mungkin ditutup secara total. ’’Tidak ada kebijakan itu. Dipastikan palsu informasin­ya,’’ jelasnya kemarin (30/12).

Dia melanjutka­n, jalan tol tetap bisa dilintasi kendaraan secara normal. Meskipun ada pembatasan yang beberapa hari terakhir diterapkan di sejumlah kawasan. Sidoarjo, misalnya, yang memberlaku­kan jam malam bagi kendaraan yang hendak memasuki kawasan tersebut. Menurut Ahmad, situasi itu tidak berpengaru­h pada aktivitas tol.

’’Aktivitas masih normal. Itu bagian luarnya saja, tapi tol masih bisa diakses,’’ terangnya. Dia pun berpesan agar masyarakat mengikuti dan mencari informasi resmi yang bersumber dari Jasa Marga atau beberapa instansi lain yang berkaitan dengan aktivitas tol. Juga, lebih selektif dan cermat atas segala informasi yang beredar.

 ?? ILUSTRASI: WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
ILUSTRASI: WAHYU KOKKANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia