Tujuh Daerah Pilih Tutup Destinasi
Imbas Pembatasan Aktivitas Pergantian Tahun
SURABAYA, Jawa Pos – Kebijakan pemprov terkait dengan pembatasan aktivitas perayaan pergantian tahun direspons pemerintah kabupaten/kota di Jatim. Tidak hanya membatasi kegiatan warga menjelang perayaan tahun baru, sejumlah daerah juga memutuskan untuk menutup total tempat wisata di daerahnya.
Hingga tadi malam, tercatat ada tujuh kabupaten/kota di Jatim yang memberlakukan kebijakan tersebut. Jumlah itu masih berpotensi bertambah. Sebab, sebagian daerah lain berencana menerapkan kebijakan serupa.
Berdasar laporan yang diterima pemprov melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, tujuh daerah yang menutup destinasi wisatanya adalah Kota Probolinggo, Malang, Trenggalek, Kota Blitar, Bojonegoro, Tulungagung, dan Banyuwangi. Setiap daerah menutup aktivitas wisatanya dengan durasi waktu yang berbeda. Kota Probolinggo menutup destinasi wisata sejak 25 Desember hingga 3 Januari. Bojonegoro justru lebih awal, yakni 24 Desember hingga 3 Januari.
Kepala Disbudpar Jatim Sinarto menjelaskan, tujuh kabupaten/kota itu sudah melayangkan laporannya. Pihaknya menyambut positif langkah tersebut. Kebijakan itu dibuat untuk mengantisipasi munculnya kerumunan pada malam pergantian tahun. ”Menutup destinasi menjadi pilihan terberat demi kebaikan bersama,” katanya kemarin (30/12).
Dia menyatakan, kebijakan tersebut sangat berpengaruh untuk menekan potensi persebaran Covid-19 selama pergantian tahun. Sebab, beberapa di antara tujuh daerah itu menjadi jujukan masyarakat. Misalnya, Malang dan Banyuwangi. ”Di sana potensi terjadinya kerumunan sangat tinggi. Ketika ditutup, ancaman penularan bisa ditekan,” ujarnya.
Sinar t o menambahkan, penutupan destinasi tersebut sesuai dengan laporan yang diterima. Bisa jadi, ada daerah lain yang m ember lakukan kebijakan serupa.
Sementara itu, sejumlah daerah lain juga bakal menutup destinasinya. Di Bondowoso, pemkab setempat memutuskan untuk menutup seluruh destinasi wisata pada injury time menjelang malam pergantian tahun. Keputusan tersebut diambil dalam rapat yang dipimpin Wabup Irwan Bachtiar Rachmat kemarin. Pertimbangannya, saat daerah lain ditutup, dikhawatirkan wisatawan membeludak di Bondowoso. Akhirnya, seluruh objek wisata di Bondowoso ikut ditutup.
Pengelola sejumlah destinasi wisata juga memutuskan untuk melakukan penutupan sementara. Salah satunya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jatim yang memutuskan menutup jalur pendakian ke Ijen. Langkah itu dilakukan untuk mendukung pemerintah mencegah penularan virus korona pada masa libur menyambut Tahun Baru 2021.