Jawa Pos

Tak Sekadar Update, tapi Juga Harus Variatif dan Menarik

-

KEBUTUHAN masyarakat akan sajian konten digital terus meningkat. Hal itu disadari penuh oleh Persib Bandung. Sang CEO Teddy Tjahyono menyatakan, kondisi saat ini membuat tim terus berusaha meningkatk­an kualitas digital media. ”Karena digital media menjadi jendela kami kepada masyarakat,” tuturnya kepada Jawa Pos.

Pada masa pandemi seperti saat ini, tim konten media Persib tetap ngantor. ”Tapi, tentu saja kebijakan ngantor atau WFH bergantung situasi regulasi pemerintah yah,” katanya.

Teddy melanjutka­n, dalam penentuan post, pihaknya memiliki beberapa tolok ukur terhadap digital media. ”Konten yang bisa di-posting sangat beragam meski kami mempunyai guidelines untuk konten-konten yang layak dimuat di digital media kami,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya masih terus berusaha memperbaik­i dan meningkatk­an kualitas dari digital media meski sudah merasa ada perbaikan dari sebelumnya. ”Tetapi, kami akan terus berkarya dan berkreasi di digital media kami. Jadi, nantikan selalu konten-konten di digital media kami,” ucapnya.

Persib memang menjadi klub dengan jumlah followers terbanyak. Sampai saat ini saja, sudah ada 4,4 juta pengikut di Instagram. Hal itu membuat maung Bandung tak hanya yang terbanyak di Indonesia, tapi juga masuk jajaran klub top Asia dan dunia dari sisi followers.

Lantas, kapan target untuk bisa menembus 5 juta? ”Kami tidak menargetka­n jumlah followers,” bebernya. Bagi dia, yang lebih penting adalah engagement dari digital media yang disajikan. ”Engagement yang bagus bakal serta-merta akan meningkatk­an jumlah followers,” tuturnya.

Di sisi lain, Persija menjadi media yang paling rajin untuk menyajikan informasi. Media Manager Persija Yudistira Achmad menyatakan, di bagian media memang sudah ada penjadwala­n program atau konten yang dibuat setiap harinya. ”Di divisi media itu terdiri atas media manager, media officer, jurnalis, fotografer, videografe­r, dan desain grafis,” katanya.

Selain itu, jadwal tersebut terus di-update setiap bulan dengan menyesuaik­an perkembang­an di lapangan. ”Tujuan utamanya agar tetap bisa jadi sumber informasi utama tentang Persija,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Yudis itu melanjutka­n, setiap hari minimal ada enam konten posting-an di sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. ”Juga tiga rilis di website dan satu video di kanal YouTube,” paparnya. Hal itu menjadi jawaban mengapa Persija menjadi klub yang paling banyak post dan juga yang menempati top interactio­n.

Yudis menyebutka­n, konten yang disajikan beragam dan dibuat sevariatif mungkin di tengah tidak adanya jadwal pertanding­an. Mulai kegiatan pemain, interview, flashback moment, hingga game interaktif.

Menjadi konten media paling rajin apakah susah membuat tim puas? Perihal itu, Yudis menilai kepuasan sifatnya relatif. Sebab, sambung dia, di situasi seperti ini, walau pihaknya tetap menjaga produktivi­tas, semuanya kembali pada kenyataan kalau semua orang merindukan adanya pertanding­an. ”Itu yang harus benar-benar disiasati. Bagaimana caranya menarik minat dari fans untuk mengakses ke konten Persija,” bebernya.

Karena itu, menyambut musim baru pada 2021, pihaknya lebih optimistis dan sudah menyiapkan planning dari sisi media. ”Tentu bakal ada hal baru yang kami berikan agar terus update dan berkembang, tentu sambil berharap kompetisi dapat berjalan lagi agar semangat dan produktivi­tas kami bisa lebih meningkat dari sisi media,” tutupnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia