Ingin Seluruh Warga Mendapatkan Pekerjaan
SURABAYA, Jawa Pos -’’Saya ingin seluruh warga mendapatkan pekerjaan. Saya ingin meningkatkan perekonomian. Serta, saya ingin membahagiakan seluruh warga Kota Pahlawan,’’ ucap wali kota terpilih Eri Cahyadi.
Tiga impian itu disampaikan Eri saat ditemui kemarin (30/12)
Mantan kepala badan perencanaan pembangunan kota (bappeko) itu memang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sebab, di tangan wali kota sebelumnya, pembangunan fisik metropolis sudah jauh melesat.
Satu per satu cita-cita itu dibeberkan. Program apa saja yang bakal dikerjakan. Serta, capaian yang akan diraih ketika pria 43 tahun tersebut menjabat pemimpin Surabaya.
Gebrakan perdana bermula dari data. Dia akan merapikan seluruh data. Mulai data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), data penerima bantuan sosial, hingga beragam data lain. Informasi itu nanti disatukan. ’’Dalam satu data besar atau big data,’’ jelasnya.
Untuk merancang data tersebut, ada sejumlah langkah yang dilakukan. Tidak hanya berpatokan pada data yang dimiliki OPD. Namun, pihaknya juga akan memberdayakan petugas RT. Sebab, pemimpin di tingkat paling bawah itulah yang lebih mengetahui kondisi warga. ’’Nanti RT yang memasukkan data MBR ke sistem. Setelah itu, ditempel di balai RT. Warga bisa mengetahui,’’ ucapnya.
Dengan data itu, pemkot bisa mengetahui tingkat kesejahteraan warga. Misalnya, berapa jumlah warga miskin di RT tersebut serta penduduk yang belum mendapatkan pekerjaan. Dengan begitu, pemkot bisa melakukan penanganan. Tepat sesuai dengan kebutuhan warga.
Misalnya, data warga miskin. Eri menjelaskan, ada tiga tingkatan warga yang tidak mampu. Penanganan yang diberikan pun berbeda. Contohnya, warga miskin yang tidak memiliki rumah serta pekerjaan. Solusinya, pemkot harus hadir dengan memberikan bantuan pokok dan pekerjaan.
Solusi warga yang tidak bekerja juga beragam. Misalnya, bagi lulusan sekolah dan perguruan tinggi, Eri bakal melanjutkan program saat dirinya menjabat kepala bappeko. Yaitu, setiap pendirian tempat usaha, minimal 40 persen harus menyerap tenaga kerja dari Surabaya.
Bagaimana dengan tenaga kerja yang belum memiliki sertifikasi? Jalan keluar dirancang. Yaitu, membentuk akademi Surabaya. Di tempat itu warga dilatih serta diberi sertifikat keahlian. ’’Disnaker yang memberikan sertifikat,’’ jelasnya.
Bagi lulusan perguruan tinggi yang berprestasi, pihaknya juga membuka kesempatan untuk bekerja di luar negeri. Sebab, sejak dulu pemkot menjalin kerja sama dengan sejumlah negara lewat program sister city.
Di bidang ekonomi, Eri berpikir keras. Sebab, pandemi virus korona berdampak pada pendapatan warga. Tidak sedikit warga yang semula berkecukupan seketika menjadi lemah.
Menurut dia, ada dua intisari meningkatkan perekonomian warga. Pertama, mengurangi beban pengeluaran. Kedua, menambah penghasilan.
Untuk mengurangi pengeluaran, pihaknya melanjutkan program yang sudah terealisasi. Yaitu, pendidikan dan kesehatan gratis. Biaya sekolah sejak SD hingga SMA ditanggung pemkot. Mahasiswa diberi beasiswa.
Pada program kesehatan gratis, seluruh warga Surabaya bakal mendapatkan kartu BPJS Kesehatan. Bisa digunakan untuk berobat. Dengan begitu, warga tidak khawatir lagi biaya pengobatan.
Langkah menambah penghasilan pun dirancang. Ke depan seluruh warga Surabaya harus memperoleh penghasilan minimal setara UMK. Tidak boleh kurang.
Nah, ketika ada warga yang pendapatannya masih minim, pengurus RT diminta mendata. Langkah selanjutnya, pemkot akan memberikan pelatihan. Misalnya, warga dilatih membatik. Hasilnya nanti dibeli pemkot. ’’Digunakan untuk seluruh PNS pemkot. Artinya, warga mendapatkan pemasukan,’’ terangnya.
Warga lanjut usia (lansia) juga diperhatikan. Sebab, mereka rentan miskin. Saat Eri menjabat wali kota nanti, kebijakan diambil. Lansia dibebaskan biaya listrik dan air.
Perhatian pada UMKM ditingkatkan. Bukan hanya industri kecil yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Melainkan juga startup yang dirancang anak muda. Lewat penambahan coworking space yang tersebar di seluruh wilayah. ’’Pemkot akan memfasilitasi,’’ ucapnya.
Eri tidak menutup mata pada RT/RW serta kader. Menurut dia, mereka merupakan garda terdepan pelayanan. Sebagai tindak lanjut, insentif pengurus RT/RW dan para kader bakal ditingkatkan.
Yang tidak kalah penting adalah infrastruktur. Menurut Eri, ketika dilantik, ada beberapa pembangunan yang dikerjakan. Salah satunya, penanganan genangan.
Menurut dia, teori penanganan genangan di Surabaya mengandalkan serapan air. Namun, Kota Pahlawan semakin berkembang. Bangunan terus bertambah. Surabaya membutuhkan strategi anyar untuk menangkal genangan. Solusinya, memperbanyak pembangunan boezem. Ditempatkan pada titik-titik genangan. Misalnya, Ketintang yang ketika hujan deras kerap terendam. Perbaikan saluran air juga dibutuhkan. Wilayah yang belum tersentuh box culvert menjadi prioritas sehingga tidak lagi timbul genangan.
Rencana besar Eri yang lain adalah pembangunan destinasi wisata baru. Surabaya memiliki potensi besar. Menjadi tempat wisata sejarah. Untuk mewujudkan itu, pihaknya akan menggandeng perguruan tinggi.
Wisata hutan kota juga dikembangkan. Salah satunya, hutan kota di Pakal. Langkah yang diambil, bekerja sama dengan sejumlah pengembang perumahan. ’’Untuk membangun Surabaya, dibutuhkan kolaborasi seluruh stakeholder,’’ jelasnya.