Tunda Pembelajaran Tatap Muka
Ada Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di Skala Nasional dan Regional
GRESIK, Jawa Pos – Rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai 4 Januari 2021 dipastikan ditunda. Kebijakan penundaan itu tertuang dalam surat edaran (SE) bupati nomor 360/987/437.96/2020 yang diteken Wabup Moh. Qosim. PTM itu ditunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
Menurut Kabaghumas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi, penundaan PTM tersebut mengacu Perbup Nomor 50 Tahun 2020 tentang PTM. Dalam regulasi itu sudah tertulis klausul apabila terjadi kenaikan kasus Covid-19, pelaksanaan PTM ditunda.
’’Dari laporan satgas, memang ada kenaikan kasus Covid-19 sejak seminggu terakhir. Karena itu, diputuskan PTM ditunda,” ucapnya.
Reza menjelaskan, penundaan PTM tersebut juga mempertimbangkan aspek keselamatan dan kenyamanan para anak didik dalam belajar. Apabila dipaksakan mulai PTM, dikhawatirkan muncul klaster baru. Para wali siswa tentu juga tidak menginginkan hal itu.
’’Banyak daerah yang memutuskan untuk mengambil kebijakan sama,’’ ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Gresik Mahin mengatakan, penundaan PTM merupakan keputusan terbaik dalam situasi sekarang. Sebab, belakangan memang ada tren kenaikan paparan Covid-19. Baik skala nasional maupun regional. ’’Jadi, mohon dimaklumi karena semua ini dilakukan demi kepentingan kita bersama,’’ ungkapnya.
Yang jelas, lanjut Mahin, sebetulnya sejak PTM direncanakan beberapa bulan lalu, pihaknya melaksanakan tahapan panjang. Mulai survei, inspeksi ke lembaga, hingga pembuatan regulasi atau aturan-aturan. Dari proses yang sudah dilakukan, sebetulnya seluruh sekolah telah siap melaksanakan PTM. Baik secara sarana-prasarana (sarpras) maupun teknis pelaksanaannya. Namun, dalam perkembangannya, ternyata pandemi belum melandai.
’’Meski sekolah-sekolah sudah menyiapkan sarpras, kan tidak masalah. Nanti tetap bisa digunakan ketika kasus Covid19 turun,” ujar Mahin.
Seperti pernah diberitakan, dari hasil survei yang dilakukan dispendik ke wali murid pada Oktober–November lalu, mayoritas sepakat untuk memulai PTM. Maklum, kini hampir 10 bulan siswa-siswi mengikuti pembelajaran di rumah secara daring. Sebagian besar menilai hasil pembelajaran online tersebut tidak optimal bagi anak didik. Karena itu, pemkab pun menyiapkan aturan ketika PTM akan dimulai. Banyak sekolah yang sudah memberikan sosialisasi kepada wali murid. Ternyata, situasi dan kondisi pandemi belum juga melandai. Data dari satgas, kemarin (30/12) terdapat tambahan 20 kasus konfirmasi positif. Secara akumulasi, kini total sudah sebanyak 4.145 kasus positif di Kota Pudak. Dari jumlah itu, yang sembuh 3.805 orang dan meninggal dunia 272 orang. Jumah pasien yang diisolasi sebanyak 68 orang atau bertambah sembilan orang jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Karena tren kenaikan tersebut, beberapa ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 pun dikabarkan penuh. Di RSUD Ibnu Sina, misalnya. RS tipe B itu sudah mengaktifkan kembali seluruh ruang isolasi. ’’Lima ruang isolasi penuh semua karena memang banyak yang datang dan sempat ngendon di IGD,” kata Dirut RSUD Ibnu Sina dr Endang Puspitowati SpTHT-KL.