Penumpang Sepi, Bus Tetap Melaju
Di Terminal Purabaya
SURABAYA, Jawa Pos – Kenaikan penumpang di Terminal Purabaya menjelang tahun baru tak terjadi. Penumpang tak sampai 15 ribu orang. Jauh dibandingkan penumpang tahun lalu dalam momen yang sama. ”Tapi ini termasuk sepi,” ucapnya Kasubnit Terminal Purabaya Imam Hidayat. Rata-rata penumpang terminal Purabaya mencapai 13 ribu orang per hari. Di hari yang sama, saat puncak nataru tahun lalu jumlah penumpang di terminal Purabaya mencapai 45 ribu orang.
Pandemi, kondisi ekonomi, dan pengetatan persyaratan naik bus menjadi penyebab terminal Purabaya sepi. Seperti hari-hari biasanya selama pandemi terjadi. Penumpang bus yang mayoritas ekonomi menengah ke bawah tak banyak pilihan. Mereka lebih baik menunda, dibandingkan ongkos pulkam naik karena harus pakai persyaratan rapid test.
Husin, salah seorang mandoran bus Surabaya-Jember mengungkapkan, nataru tahun ini dia anggap tak ada. Sebabnya, penumpang bus tak ramai seperti biasanya. Banyak bus yang terpaksa melaju dengan penumpang yang terisi separo pun tak sampai.
”Muat delapan orang satu bus itu sering,” katanya sambil membeli segelas kopi. Jumlah itu sudah terjadi sejak pandemi berlangsung. Penumpang seperti menghilang dari penglihatannya. Kalaupun ada jumlahnya tak banyak.
Meski begitu, Husin tetap bersyukur. Baginya, sepinya bus masih lebih baik dibandingkan terminal harus ditutup seperti pada awal pandemi. Sebab, meski terbia bayaran sedikit, dirinya masih bisa membawa pulang uang. ”Kemarin, sepeda motor mau saya gadaikan karena terminal ditutup,” katanya.
Lalang, kernet jurusan Jakarta-Bima juga mengatakan hal sama. Dia masih beruntung masih bisa ikut narik. Meski penumpang yang duduk di bus tidak terisi penuh. Kemarin, lelaki 28 itu telah membawa 20 penumpang dari total kursi 34. ”Dinikmati saja,” katanya dengan logat khas daerahnya.