Jawa Pos

Singkat, tapi Menyayat

-

PERNAH dengar tentang If Anything Happens I

Love You? Kalau kamu main TikTok, pasti sempat melihat judul film pendek ini sebagai hashtag yang viral. Oleh karena itu, sejak dirilis November lalu, film animasi garapan Will McCormack dan Michael Govier ini berhasil menduduki peringkat kedua sebagai film yang paling banyak ditonton di Netflix sedunia hanya dalam kurun waktu satu minggu! No, keberhasil­an ini bukan hanya karena TikTok, melainkan juga kualitas film itu sendiri. Dalam video-video TikTok yang diberi hashtag #ifanything­happensilo­veyou, orang-orang mengklaim bahwa nggak akan ada yang bisa menonton tanpa menangis. Yup, film ini akan membuatmu menangis for good! Dengan durasi hanya dua belas menit, semua orang awalnya skeptic bahwa If Anything Happens I Love You bisa sebagus itu.

Film ini dibuka dengan pasangan yang tengah menikmati makan malam dengan posisi duduk saling berjauhan. Hal ini jelas menunjukka­n adanya gap dalam komunikasi mereka. Nggak heran karena mereka terisolasi dalam rasa duka sebagai bayangan dari konflik yang menimpa pasangan tersebut. Apakah pernikahan mereka berakhir? Apa yang salah dari hubungan ini? Adegan-adegan berikutnya menunjukka­n mereka berkelilin­g di dalam rumah dan mengamati bercak cat kering pada dinding dan sebuah pemutar musik di atas lantai yang diputar tanpa sengaja oleh kucing mereka. Ceritanya menjadi jelas: mereka baru saja kehilangan seseorang.

”Cukup banyak orang yang menghubung­i kami setelah menontonny­a. Mungkin ribuan. Mereka juga pernah kehilangan seseorang. Sebagai storytelle­rs, pengalaman ini sungguh sangat berharga bagi kami. If Anything Happens I Love You merupakan sebuah cathartic experience,’’ jelas McCormack kepada Collin Souter seperti dilansir Roger Ebert.

Film yang delicate dan haunting ini sungguh menyuguhka­n cerita yang powerful. Sambil diajak menilik masa lalu, penonton seakan menyelam lebih dalam dan memahami secara perlahan penyebab tragedinya. Oleh karena itu, If Anything

Happens I Love You ini cocok sebagai bahan diskusi. Eits, tapi kamu mungkin membutuhka­n beberapa waktu to keep yourself together berkat emosi yang muncul setelah menontonny­a. Gaya animasi dua dimensinya pun sangat cocok membalut kisah berbobot yang disuguhkan.

Sebagai film animasi tanpa dialog, musik menjadi unsur yang sangat penting. Untuk itu, McCormack dan Govier memercayak­annya kepada Lindsay Marcus yang mengubah sebagian besar musik dalam If Anything Happens I Love You.

”Ada data statistik yang memprihati­nkan bagi kami. Yakni, hanya 6 persen film composers yang perempuan. Untuk film berdurasi dua belas menit, Marcus membuat delapan menit lebih,’’ kata McCormack. Selain itu, mereka melibatkan Inner-City Youth Orchestra asal Los Angeles, Amerika Serikat, untuk musik berjudul Beautiful Dreamer. Benarbenar diperhatik­an secara detail lho! (c12/rat)

 ?? STYLIST U LOV EYO APP ENSI
IFA NYTH INGH ??
STYLIST U LOV EYO APP ENSI IFA NYTH INGH
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia