Jawa Pos

Optimistis Investasi Lebih Baik

Asalkan Ekonomi Makro Nasional Stabil

-

JAKARTA, Jawa Pos – Pelaku usaha menapaki 2021 dengan optimisme. Mereka meramalkan, realisasi investasi pada tahun ini akan lebih tinggi ketimbang 2020. Menurut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, penerapan Undang-Undang Cipta Kerja dan pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan menjadi faktor penentu tumbuhnya investasi.

Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasio­nal Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, implementa­si UU Cipta Kerja akan memengaruh­i realisasi investasi. Demikian pula kelanjutan reformasi birokrasi. ”Dimulai dari reformasi regulasi sektoral dan reformasi struktural sektorsekt­or yang kurang produktif,” ujarnya kemarin (19/12).

Shinta menyebutka­n, tren penurunan suku bunga acuan akan memengaruh­i daya tarik instrumen investasi pada portofolio pemerintah di pasar modal. Itu disebabkan return dari portofolio pemerintah akan mengikuti pergerakan suku bunga acuan. ”Sehingga, kemungkina­n surat-surat utang pemerintah akan lebih sedikit diminati investor pada 2021,” tambahnya.

Tahun ini, menurut Shinta, investasi pasar saham pada portofolio dalam negeri non pemerintah cenderung bisa meningkat ke level sebelum pandemi. Namun, itu hanya akan terjadi jika Indonesia bisa menjaga stabilitas ekonomi makro nasional.

Sebelumnya, Menteri Perindustr­ian Agus Gumiwang juga menyinggun­g peningkata­n investasi. Menurut dia, minat investasi akan meningkat tahun ini karena UU Cipta Kerja. ”Sudah ada rencana relokasi beberapa pabrik dari Tiongkok yang akan terealisas­i tahun depan,” ujarnya.

Agus pun mengaku telah menemui sejumlah perwakilan perusahaan Amerika Serikat (AS) yang berminat untuk memindahka­n pabrik dari Tiongkok ke Indonesia.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia