Tutup SPBU untuk Tangkal Konvoi
SURABAYA, Jawa Pos − Upaya pemkot menangkal kerumunan pada malam pergantian tahun terbilang berhasil. Dari evaluasi, petugas tidak menemukan warga yang menggelar konvoi perayaan tahun baru. Hanya, 159 warga diamankan karena nekat berkeliaran.
Kasatpol PP Eddy Christijanto mengatakan bahwa sejak pukul 20.00, petugas berkeliling. Memelototi kerumunan warga. Ketika ada perayaan tahun baru, petugas tidak segan membubarkan.
Menurut Eddy, dari pantauan di 31 kecamatan, kerumunan tidak ditemukan. Hanya ada warga yang berkeliaran selepas jam malam. ”Kami berterima kasih kepada warga yang mematuhi aturan,” paparnya. Kunci sukses mencegah euforia warga itu adalah dengan sosialisasi
Eddy menjelaskan bahwa sepekan sebelum tahun baru, pemkot mengeluarkan aturan. Melarang warga merayakan pergantian tahun.
Kemudian, pemkot juga meminta camat dan lurah turun untuk menyosialisasikan aturan itu. ”Kami juga menggandeng tokoh warga,” paparnya.
Jurus ampuh ketiga adalah dengan menjaga hotel. Sebab, tidak tertutup kemungkinan tempat itu menggelar acara perayaan tahun baru. Pemkot sudah melakukan antisipasi.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19
Irvan Widyanto mengatakan, hotel dipelototi. Coffee shop dan restoran diminta tutup pada saat jam malam. ”Seluruhnya harus tutup,” tegasnya.
Selain itu, pemkot bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk membatasi jam operasional SPBU. Tempat pengisian bahan bakar tersebut diminta tutup pukul 20.00. Pelayanan kembali dibuka pukul 04.00.
Hasilnya terbilang efektif. Mencegah warga melakukan konvoi. Menurut Irvan, tidak ada warga yang menggelar konvoi saat tahun baru. ”Karena penutupan sementara SPBU,” jelasnya.