Kebun Raya Mangrove Tutup, Warga Kecele
SURABAYA, Jawa Pos – Libur tahun baru dimanfaatkan orang-orang untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata. Sayangnya, mereka harus membatalkan rencana itu. Sejumlah tempat wisata ditutup untuk menghindari membeludaknya pengunjung.
Budi Purnomo bersama istri dan kedua putrinya harus menelan kekecewaan. Kedatangan mereka ke Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya urung dilakukan. Mereka harus putar balik karena lokasi itu tutup. ’’Kami kira buka. Terpaksa putar balik, mungkin mau cari tempat lain. Paling ke mal,’’ ucapnya.
Budi dan puluhan orang lain mengalami hal yang sama kemarin (1/1). Mereka harus pulang karena petugas memberi tahu bahwa wahana wisata alam itu tutup sementara waktu. KRM akan beroperasi lagi pada 4 Januari nanti
Membeludaknya pengunjung memang diantisipasi sejak jauh hari. Dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) memprediksi, KRM Surabaya dan Taman Hutan Raya (Tahura) bakal dipadati pengunjung. ’’Karena itu, kami melakukan penutupan sejak 24 Desember lalu. Penutupan akan berlangung dua pekan,’’ ujar Kepala DKPP Yuniarto Herlambang.
Melihat kondisi tahun-tahun sebelumnya, memang lokasi yang dikelola DKPP selalu dipadati pengunjung. Karena masih pandemi Covid-19, antisipasi pun dilakukan. Kerumunan yang terjadi di KRM Surabaya berpotensi memicu penularan.
’’Pertimbangan itu kami jadikan dasar agar jangan sampai ada klaster karena libur Nataru,’’ tegas Herlambang.
Soal penutupan itu, sebenarnya sudah ada upaya untuk disiarkan. Mulai melalui media sosial hingga media lain. Dia berharap masyarakat bisa memahami kondisi itu. Dia menambahkan, tempat-tempat seperti Sentra Ikan Bulak (SIB) dan Sentra Ikan Romokalisari (SIR) juga ditutup.
Sementara itu, Pantai WatuWatu di kawasan Bulak dipadati pengunjung kemarin. Mereka tidak hanya berasal dari dalam kota, tetapi juga luar kota. Sepanjang pantai banyak PKL yang menjajakan makanan.
Camat Bulak Budi Hermanto mengatakan sudah memprediksi hal tersebut. Kawasan itu bakal digeruduk pengunjung. Pihaknya sudah mengantisipasi dengan mengirim petugas patroli. ’’Petugas kami sudah berkeliling. Begitu ada kerumunan, kami bubarkan agar tertib dan minim paparan Covid-19,’’ jelasnya.