Ditunda Tidak Berarti Dibatalkan
RENCANA pembelajaran tatap muka (PTM) bulan ini kembali memunculkan polemik. Dewan meminta agar rencana tersebut ditunda.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menyatakan, pihaknya sejatinya termasuk yang mendorong PTM. Tingkat kejenuhan siswa sudah cukup tinggi selama sekolah dalam jaringan (daring). Tapi, kondisi persebaran Covid-19 masih mengkhawatirkan. Karena itu, dia merekomendasikan agar rencana pembelajaran tatap muka ditunda dulu. ”Ditunda tidak berarti dibatalkan,” ujarnya kemarin (1/1).
Politikus PDIP itu mengakui, instrumen penegakan protokol kesehatan di sekolah sudah sangat siap. Beberapa sekolah yang menjalani simulasi sejatinya juga telah mempersiapkan sarana-prasarana protokol kesehatan.
Namun, hingga saat ini masih banyak orang tua siswa yang ragu atas rencana PTM. Yang diragukan bukan soal kesiapan fasilitas di sekolah. Namun, kontrol terhadap siswa yang masuk sekolah di tengah pandemi dirasa akan sulit.
Sebab, aktivitas anak tidak hanya terbatas di sekolah. Waktu berangkat dan pulang juga memerlukan pengawasan. Persoalannya, tidak semua orang tua bisa mengawasi secara terus-menerus anaknya. Kekuatan personel satgas Covid-19 juga terbatas jika harus dikerahkan untuk mengawal disiplin protokol kesehatan anak-anak, mulai berangkat hingga pulang sekolah.
Karena itu, Khusnul menyarankan agar pemkot terus berkonsultasi dengan pakar dan ahli epidemiologi. Jika memang kondisinya sudah memungkinkan, langkah berikutnya adalah meyakinkan para orang tua siswa. ”Setelah semua kajian dan langkah akademis dilakukan, orang tua siswa harus diberi pemahaman,” tuturnya.
Anggota Dewan Pendidikan Kota Surabaya Ali Yusa sepakat dengan Khusnul. Menurut dia, keselamatan warga dan siswa harus diprioritaskan. Karena itu, yang perlu dilakukan adalah membuat inovasi pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan anak.
Misalnya, dengan jemput bola ke kelompok siswa yang tinggal di satu daerah yang sama. Berkat pembelajaran daring, guru saat ini memiliki grup khusus yang berisi siswa dan wali murid. Grup tersebut bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik untuk mengumpulkan para siswa di suatu tempat terbuka.