Razia Sukses Tekan Kerumunan
Tutup SPBU pada Malam Pergantian Tahun
SURABAYA, Jawa Pos – Sosialisasi terus dilakukan demi menekan angka persebaran Covid-19. Malam pergantian tahun yang lekat dengan kebiasaan berkerumun di ruang publik tak lagi ditemui di kawasan Surabaya Barat pada Kamis malam (31/12). Sejak pukul 20.00, tim gabungan satpol PP, BPB linmas, dan Polsek Wiyung berkeliling untuk melakukan razia. Camat Wiyung Budiono mengatakan bahwa pihaknya memberikan edaran mengenai berlakunya jam malam sehari sebelumnya. ”Jadi, seharusnya tidak ada alasan lagi untuk tempat usaha masih buka dan melayani pengunjung di tempat,” paparnya.
Memang beberapa tempat usaha kafe dan warung masih terjaring tak menaati aturan jam malam. Tim gabungan kemudian melakukan teguran umum dan meminta KTP pengelola usaha. KTP akan ditahan selama 14 hari sebagai sanksi administrasi. Mereka harus mengambil KTP tersebut di Kecamatan Wiyung.
Dari razia tim gabungan itu, setidaknya terdapat sebelas KTP dari pengelola usaha yang ditahan. ”Kami menyayangkan ya kok masih ada yang buka. Mungkin seperti acuh saja dengan edaran yang sebelumnya diberikan,” ucap Budiono.
Padahal, penegakan aturan jam malam dimaksudkan untuk kebaikan warga sendiri agar tak muncul klaster penularan baru. Dia menambahkan, usaha yang diperbolehkan tetap buka hanya apotek dan rumah sakit.
SPBU juga diimbau menutup pelayanan mereka untuk satu malam saja. Pemberitahuan tersebut memang agak mendadak, tapi merupakan langkah praktis menekan adanya kerumunan di jalan. ”Kita tahu kan tahun baru ini terbiasa dengan ramai di jalan, keliling. Nah, kalau SPBU tutup kan makin kuat untuk tetap di rumah,” jawab Budiono. Arahan penutupan SPBU diperoleh Budiono lewat anggota Polsek Wiyung. ”Arahannya dari polrestabes. Jadi, kami dibantu polsek untuk sosialisasi karena kami sendiri acuannya hanya arahan ke tempat usaha lain,” paparnya.
SPBU dipastikan beroperasi normal lagi hari ini dan seterusnya. Penutupan SPBU dan razia tersebut mampu membuat kawasan Wiyung lengang sejak pukul 21.00.