Fokus Patroli di Tempat Wisata
Ada Jam Malam, Pergantian Tahun Berjalan Kondusif
GRESIK, Jawa Pos – Pergantian tahun pada Kamis malam (31/12) di Kota Pudak berjalan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Gelar operasi serentak dan masif di semua wilayah, tampaknya, membuat masyarakat memilih beraktivitas di kampung atau tetap tinggal di rumah saja. Terlebih, hujan juga mengguyur sebagian kawasan.
Biasanya pada malam tahun baru, banyak aktivitas atau pertunjukan musik dan sejenisnya. Anak-anak muda juga kerap ditemui berkonvoi di jalan raya dengan kendaraan bermotor. Namun, kali ini relatif sepi. Kalaupun masih ada, dentuman bunyi kembang api terdengar bersahutan dari beberapa sudut kampung.
Perubahan suasana perayaan tahun baru tersebut tidak lain menyusul pemberlakuan jam malam sesuai instruksi Kapolri dan surat edaran Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Persebaran Covid-19 yang belakangan menunjukkan tren peningkatan, baik skala nasional maupun regional, memaksa kebijakan itu diberlakukan. Tak ayal, masyarakat pun harus menjauhi kerumunan.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat atas kerja samanya selama pelaksanaan operasi pengamanan tahun baru. ’’Karena sudah menjalankan aturan dan regulasi sesuai imbauan pemerintah. Termasuk tertib mematuhi pembatasan aktivitas jam malam, sejak pukul 20.00 hingga 04.00, pada momen pergantian tahun,’’ jelasnya.
Pantauan Jawa Pos, pada Kamis malam memang banyak petugas gabungan yang dikerahkan ke sejumlah titik dan berpatroli. Baik dari TNI-Polri, satpol PP, maupun jajaran terkait lain. Polsek-polsek jajaran bersama forkopimda juga melaksanakan operasi di wilayah masing-masing. Sasarannya, antara lain, tempat-tempat kerumunan hingga tempat-tempat rawan. Warung dan toko yang masih buka di atas pukul 20.00 diminta tutup.
Kawasan perumahan juga tidak luput dari operasi. Di Pondok Permata Suci (PPS), Manyar, misalnya. Malam itu beberapa mobil petugas gabungan menyisir kerumunan warga seperti di depan ikon Menara Eiffel maupun kawasan Swan Lake. Mengetahui ada petugas, beberapa muda-mudi pun langsung semburat. ’’Ayo silakan bubar,’’ kata seorang polisi.
Titik-titik perbatasan Gresik dengan daerah lain juga mendapat pengawasan. Pengendara yang masuk dihentikan untuk menjalani pemeriksaan. Di antaranya, depan Kantor Pemkab Jalan dr Wahidin Sudirohusodo. Pengendara dari luar kota dipaksa untuk putar balik.
Menurut Arief, aturan jam malam maupun penyekatan arus lalu lintas antarkabupaten tidak akan diberlakukan lagi.
’’Sejauh ini belum ada instruksi atau kebijakan yang mengarah ke sana. Yang jelas, kami tetap akan fokus pada pelaksanaan Operasi
Lilin Semeru 2020 yang berakhir pada 4 Januari nanti,’’ paparnya.
Dia menyatakan, operasi yang digelar serentak sejak 21 Desember lalu itu relatif berjalan sesuai harapan. Perayaan ibadah Natal dan malam pergantian tahun di Kota Pudak berlangsung aman, nyaman, dan damai. Tidak ada kejadian menonjol. ’’Kini tinggal berfokus pada pengamanan objek wisata dan objek vital lainnya yang berpotensi menciptakan kerumunan massa,’’ tegas Arief.
Targetnya, lanjut dia, mengantisipasi gangguan keamanan, ketertiban, dan keselamatan masyarakat serta kelancaran lalu lintas. Yang terpenting lagi, pencegahan persebaran Covid-19. Sebab, seperti terjadi di banyak daerah, virus korona di Gresik juga menunjukkan tren kenaikan. ’’Kami terus bersinergi dengan segenap stakeholder. Mulai TNI, dinas perhubungan, satpol PP, hingga organisasi masyarakat,’’ ungkapnya.